PEMPROV Jatim Berbarengan Pemkab Sidoarjo melakukan antisipasi dan penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak sapi di Kabupaten Sidoarjo. Sejak awal Januari 2025, tercatat Eksis 147 ekor sapi sakit, 17 ekor harus dipotong paksa dan sembilan ekor Wafat.
Pemprov Jatim dan Pemkab Sidoarjo telah membentuk tim, Kepada penanganan PMK hewan ternak agar Tak meluas. Penanganan yang dilakukan, meliputi intervensi pencegahan dan intervensi pengobatan.
Tim yang dibentuk adalah tim vaksinator Bagus dari dinas terkait, perguruan tinggi, dan petugas teknis kecamatan. Tim-tim tersebut akan berkeliling ke sejumlah peternakan Penduduk, dengan didampingi aparat TNI dan Polri.
Tim telah menerima droping vaksin dari APBN sebanyak 3.500 dosis. Penyelenggaraan vaksinasi dilakukan mulai Copot 20-25 Januari 2025.
Data kasus PMK di Kabupaten Sidoarjo per Januari 2025, Eksis sebanyak 147 ekor sapi sakit, 17 ekor harus dipotong paksa dan sembilan ekor Wafat. Kasus itu terjadi di 10 kecamatan di Sidoarjo, diantaranya di Sukodono, Wonoayu, Taman, Candi, Porong, Tarik, Balongbendo, Waru, Gedangan dan Jabon.
“Penyakit mulut dan kuku sangat menular pada hewan ternak berkuku belah seperti sapi, kerbau, kambing, domba dan babi dan mengakibatkan kerugian ekonomi sangat besar yang berdampak terhadap perdagangan produk ternak,” kata Plt Bupati Sidoarjo Subandi, Kamis kemarin (23/1).
Subandi menjabarkan pengendalian penyakit PMK dengan intervensi pencegahan dapat dilakukan dengan berbagai Metode. Diantaranya dengan vaksinasi, sanitasi kandang serta pengawasan kesehatan dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) . Sedangkan pengendalian penyakit PMK dengan intervensi pengobatan yakni dengan terapi suportif pada ternak yang sakit seperti pemberian antibiotik, analgesik dan antipiretik.
“Pada Begitu ini populasi hewan rentan penyakit PMK di Kabupaten Sidoarjo pada sapi potong sebanyak 5.150 ekor, sapi Peras sebanyak 1.149 ekor, kambing 32.895 ekor, dan domba 15.743 ekor,” kata Subandi. (HS)