KPU Jatim Minta MK Tolak Gugatan Risma-Gus Hans

KPU Jatim Minta MK Tolak Gugatan Risma-Gus Hans
ilustrasi.(MI/Devi Harahap)

KOMISI Pemilihan Biasa Provinsi Jawa Timur meminta Mahkamah Konstitusi Buat menolak seluruh permohonan Kekasih Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim nomor urut 3 Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Risma-Gus Hans) karena dalil-dalil yang diajukan dinilai Kagak terbukti.

“Dalam pokok perkara, menolak permohonan pemohon (Risma-Gus Hans) Buat seluruhnya,” ucap Kuasa Hukum KPU Jatim Josua Victor membacakan petitum kliennya pada sidang lanjutan perkara Nomor 265/PHPU.GUB-XXIII/2025 di MK, Jakarta, Jumat (17/1).

KPU Jatim menyatakan dalil Risma-Gus Hans perihal manipulasi dalam rekapitulasi dan penghitungan Bunyi Pilkada Jatim karena perolehan Bunyi Kekasih calon nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak Konsisten dari awal hingga akhir merupakan dalil yang Kagak beralasan menurut hukum.

Josua mengatakan stabilitas Nomor Bahkan menunjukkan perolehan Bunyi yang masuk berimbang. Menurut dia, Apabila perolehan Bunyi yang masuk Kagak berimbang, akan Eksis persentase perolehan Bunyi calon yang semakin naik sementara Kekasih calon lainnya semakin turun.

Cek Artikel:  Tim Vivit-Umam akan Gugat Hasil Pilkada Rembang ke MK

“Bahwa dalil pemohon yang menyatakan stabilitas Bunyi tersebut karena pengondisian data yang diunggah dalam Sirekap Kagak beralasan menurut hukum karena data Sirekap bersumber dari TPS dan diunggah oleh petugas KPPS sehingga Kagak mungkin dapat dilakukan pengondisian oleh siapa pun,” tuturnya.

Selain itu, KPU Jatim menyatakan dalil Risma-Gus Hans yang mempersoalkan pembagian Donasi sosial Program Keluarga Asa (PKH) Kagak Cocok karena Khofifah-Emil yang merupakan Gubernur dan Wakil Gubernur petahana Kagak Tengah menjabat sejak 13 Februari 2024.

“Kagak beralasan menurut hukum Apabila pemohon melimpahkan kesalahan atas pembagian bansos PKH yang menurut pemohon dilakukan pada Rontok 13 November 2024 kepada Kekasih calon nomor urut 2 (Khofifah-Emil) yang Kagak Tengah menjabat sejak 13 Februari 2024,” imbuhnya.

Cek Artikel:  KPU Jakarta Selatan Terima 3.290 Kotak Bunyi Pilkada DKI

Menurut KPU, Risma-Gus Hans Kagak menjelaskan secara rinci Kaitan pembagian bansos dengan berkurang atau bertambahnya perolehan Bunyi Kekasih calon tertentu.

KPU juga mencatat Kagak Eksis laporan dugaan pelanggaran terkait pembagian bansos yang diajukan kepada lembaga berwenang.

Member KPU Jatim Habib M. Rohan mengatakan dalil Risma-Gus Hans terkait dugaan anomali perbedaan Bunyi Kagak Absah yang signifikan antara pemilihan gubernur dan pemilihan bupati atau wali kota di Jatim Kagak disertai alat bukti yang valid.

“Terkait dalil selisih dari yang disampaikan oleh pemohon mengenai Bunyi yang Kagak sama atau berbanding Kagak lurus atau Eksis perolehan Bunyi yang bupati itu Nihil di dalam TPS, itu mereka menggunakan dalil dengan alat bukti yang Kagak Betul menurut kami,” ucap Habib.

Cek Artikel:  Bawaslu Minta Seluruh Pihak Hargai Kemenangan Kotak Hampa

Sebelumnya, pada sidang perdana, Rabu (8/1), Risma-Gus Hans meminta MK membatalkan Keputusan Komisi Pemilihan Biasa Provinsi Jawa Timur Nomor 63 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur Tahun 2024

Risma-Gus Hans juga meminta MK mendiskualifikasi Kekasih Khofifah-Emil karena diduga telah melakukan pelanggaran secara terstruktur, sistematis dan masif dalam Pilkada Jatim 2024.

Dimintakan pula oleh Risma-Gus Hans agar MK memerintahkan KPU Jatim melaksanakan pemungutan Bunyi ulang Pilkada Jatim 2024 di seluruh TPS, tanpa mengikutsertakan Kekasih Khofifah-Emil.

KPU Jatim sebelumnya menetapkan Kekasih Khofifah-Emil memperoleh Bunyi terbanyak, yakni 12.192.165 Bunyi. Sementara Kekasih Risma-Gus Hans memperoleh 6.743.095 Bunyi dan Kekasih calon nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim memperoleh 1.797.332 Bunyi. (Ant/I-2)

Mungkin Anda Menyukai