KASUS penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mulai mereda. Tamat Demi ini total Terdapat 126 sapi mengalami Mortalitas hingga dipotong paksa.
Penurunan kasus PMK Membangun Pasar Hewan Manonjaya kembali dibuka, setelah sempat ditutup selama 14 hari.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, Kabupaten Tasikmalaya, Tatang Wahyudin mengatakan, hasil Pengusutan yang dilakukan oleh tim unit reaksi Segera (URC) kasus PMK yang terjadi mulai menurun. PMK sudah menyebar di 17 Kecamatan di 31 Desa.
Karena sudah tejadi penurunan, Pasar Hewan di Manonjaya kembali dibuka setelah sempat ditutup selama 14 hari.
“Kasus kamatian PMK sudah mulai terkendali. Tamat Demi ini sudah 68 sapi Wafat, 58 ekor potong paksa, 341 ekor positif, dan 57 ekor sembuh. Petugas Lagi Lanjut melakukan kegiatan di lapangan berupa vaksinasi yang menggunakan 1.090 dosis, pengobatan 439 sapi, disinfeksi di 80 Letak dan edukasi pada 150 Letak,” katanya, Rabu (29/1).
Ia mengatakan, PMK sudah menyebar di 17 Kecamatan. Kasus awalnya ditemukan pada Desember 2024 di Desa Cikawungading, Cipanas, Ciheras, dan Kertasari, di Kecamatan Cipatujah.
“Dalam perkembangannya, kasus PMK menyerang sapi di Cipatujah, Salopa, Cibalong, Bantarkalong, Bojongasih, Cikatomas, Karangnunggal, Gunung Tanjung, Jatiwaras, Jamanis, Manonjaya, Sukaraja, Padakembang, Parungponteng, Sukarame, Singaparna dan Sariwangi. Penyebaran kasus terjadi karena antar peternak melakukan transaksi jual beli sapi,” tandasnya.