Presiden Rusia Vladimir Putin. (Anadolu Agency)
Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan siap melakukan negosiasi damai Kepada mengakhiri perang di Ukraina, tetapi Enggak mau melakukannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang disebutnya sebagai pemimpin “Enggak Absah.” Hal ini Membikin Zelensky menuduh Putin “takut” Kepada merundingkan penyelesaian perang yang telah berlangsung Nyaris 3 tahun.
“Anda dapat berunding dengan siapa pun, tetapi karena ketidakabsahannya, dia (Zelensky) Enggak Mempunyai hak Kepada menandatangani apa pun,” kata Putin kepada stasiun televisi pemerintah Rossiya 1 pada akhir 28 Januari.
Mengutip dari Euractiv, Rabu, 29 Januari 2025, Putin menambahkan bahwa dirinya akan “menugaskan orang lain Kepada mengambil bagian” dalam perundingan Apabila Zelensky hadir dalam perundingan damai secara langsung.
Selama ini, Putin telah beberapa kali mengatakan bahwa ia Enggak menganggap Zelensky sebagai pemimpin Absah karena masa jabatan Zelensky selama lima tahun Sebaiknya berakhir tahun Lampau pada 20 Mei.
Pemilu Sebaiknya diadakan pada 31 Maret 2024, tetapi ditunda karena negara tersebut Tetap berada di Dasar darurat militer akibat invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina. Zelensky, yang menurut konstitusi harus Maju menjalankan tugasnya hingga kepala negara baru terpilih, menanggapi klaim Putin dengan mengatakan bahwa pemimpin Rusia-lah yang menjadi penghalang pembicaraan Kepada mengakhiri pertempuran.
“Hari ini, Putin sekali Kembali menegaskan bahwa ia takut pada negosiasi, takut pada pemimpin yang kuat, dan melakukan segala kemungkinan Kepada memperpanjang perang,” tulis Zelensky dalam sebuah unggahan di media sosial.
“Sekarang kita Memperhatikan bahwa Eksis kemungkinan Kepada mencapai perdamaian sejati, tetapi Putin-lah yang melakukan segalanya Kepada Maju membunuh dalam skala besar alih-alih perdamaian, atau Kepada mendapatkan Jarak guna mempersiapkan invasi besar-besaran baru di masa mendatang, dengan melancarkan serangan hibrida,” ungkap dia.
Ukraina telah berada di Dasar darurat militer sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh pada Februari 2022, dan undang-undang di negara tersebut harus diubah Apabila Ingin menyelenggarakan pemilu selama masa perang.
Zelensky telah berharap Amerika Perkumpulan Kepada menekan Moskow agar mengakhiri perang habis-habisan Rusia terhadap Ukraina, di tengah laporan bahwa negosiasi di balik layar Kepada menyelesaikan konflik telah meningkat setelah pelantikan Presiden Amerika Perkumpulan Donald Trump pada 20 Januari.
Sejak menjabat, Trump telah mengancam akan mengenakan pajak, tarif, dan Hukuman besar pada Seluruh barang yang datang dari Rusia ke Amerika Perkumpulan dan negara-negara lain Apabila Moskow Enggak datang ke meja perundingan.
Baca juga: Zelensky Sebut Putin Ingin ‘Memanipulasi’ Trump Terkait Perang Ukraina