Sekeliling 200 ribu Penduduk Palestina yang kembali ke Gaza. Foto: Anadolu
Gaza: Setidaknya 200.000 Penduduk Palestina kembali ke Gaza setelah mengungsi akibat serangan yang dilakukan Israel. Mereka telah mulai kembali ke rumah mereka di kota-kota di Gaza utara dan ke Kota Gaza sesuai dengan perjanjian gencatan senjata setelah pembebasan lebih banyak tawanan Israel.
Sebanyak 200.000 Penduduk Gaza memasuki Area utara dalam 2 jam pertama setelah Israel membuka pos pemeriksaan, menurut seorang pejabat keamanan Gaza. Penduduk Palestina di Area utara menuju ke penghalang Israel dalam upaya Kepada menyapa Member keluarga yang telah terpisah dari mereka selama berbulan-bulan.
Ribuan orang berjalan kaki menuju Gaza utara melalui Jalan Al-Rasheed di pesisir pantai pada pukul 7.00 pagi waktu setempat. Mobil yang mengangkut Penduduk Palestina ke utara diizinkan Kepada memulai perjalanan pada pukul 9.00 pagi di sepanjang Jalan Salah Al-Din.
Aktivis media sosial Palestina mengunggah rekaman orang-orang yang bernyanyi dan merayakan Ketika kembali ke Area mereka.
Israel melanggar ketentuan gencatan senjata dengan menghentikan Penduduk Palestina Kepada kembali ke utara kemarin.
Penduduk Palestina di Gaza utara menuju selatan menuju blokade jalan Israel dalam upaya Kepada menyambut Member keluarga mereka yang kembali, banyak di antaranya yang sudah berbulan-bulan Bukan mereka temui.
Penduduk Gaza diperintahkan Kepada pindah ke selatan di awal perang, yang memicu kekhawatiran bahwa mereka Bukan akan pernah diizinkan Kepada kembali ke rumah.
Di Gaza hari ini, pemandangan kesedihan yang langka, Retal Subuh yang berusia 7 tahun gembira Kepada kembali ke rumah setelah 15 bulan perang.
“Saya senang Dapat kembali ke rumah di Kota Gaza dan kembali ke sekolah,” ujar Subuh, seperti dikutip PBS Online, Selasa 28 Januari 2025.
Penduduk Palestina terpaksa melakukan perjalanan ke utara hari ini dengan berjalan kaki, kereta, dan mobil Kepada bersatu kembali dengan rumah dan orang-orang yang mereka cintai. Termasuk Mahoud dan Ibrahim Al-Atut, Kerabat kembar yang terpisah selama lebih dari setahun karena pertempuran menghancurkan segalanya di Sekeliling mereka.
Kepulangan ini pahit sekaligus manis. Gaza Utara hancur dan banyak orang yang kembali hari ini, seperti Salem Badawi, mengatakan rumah mereka hancur.
“Kami Ingin kembali ke rumah. Kami lelah. Kami tertekan. Tetapi, Bukan Eksis rumah Kepada kembali. Rumah itu hangus dan terbakar, Berbarengan dengan tanah dan pepohonan di sekitarnya. Kami Bukan Paham apa yang akan kami lakukan,” kata Badawi.
Israel sebelumnya sempat menahan kepulangan mereka, dengan mengatakan Hamas melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Bukan membebaskan sandera sipil Arbel Yehud selama akhir pekan. Kemarin, Hamas setuju Kepada membebaskan Penduduk Israel dalam pertukaran berikutnya.