Hamas Menentang Rencana Trump Kepada ‘Membersihkan’ Gaza

Hamas kawal pembebasan empat tentara Israel. Foto: Anadolu

Gaza: Presiden Amerika Perkumpulan (AS) Donald Trump melontarkan rencana Kepada ‘membersihkan’ Jalur Gaza yang hancur dengan mendorong Mesir dan Yordania Kepada menerima Anggota Palestina. Ucapan Trump menimbulkan gelombang kejutan di tengah gencatan senjata yang Renyah antara Israel dan Hamas yang bertujuan Kepada mengakhiri perang secara permanen.

Begitu gencatan senjata memasuki minggu kedua dan menyaksikan pembebasan empat sandera Israel dan 200 tahanan Palestina pada hari Sabtu, Trump menyebut Gaza sebagai ‘Posisi pembongkaran’ dan mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan Raja Yordania Abdullah II tentang pemindahan Anggota Palestina keluar dari Area tersebut.

“Saya Enggak Mengerti, sesuatu harus terjadi, tetapi Begitu ini ini Betul-Betul Posisi pembongkaran. Nyaris semuanya hancur dan orang-orang sekarat di sana, jadi saya lebih suka terlibat dengan beberapa negara Arab dan membangun perumahan di Posisi berbeda di mana saya pikir mereka mungkin Dapat hidup damai Kepada perubahan,” kata Trump.

Cek Artikel:  China Peringati Mahasiswa Agar Tak Tergoda Orang Rupawan dan Elok, Kenapa?

Penolakan keras

Ide merelokasi Anggota Gaza memicu reaksi keras dari Grup pejuang Palestina, termasuk Hamas dan Jihad Islam. Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada AFP pada Minggu bahwa Grup Palestina itu akan menentang rencana yang diusulkan.

“Karena mereka telah menggagalkan setiap rencana pemindahan dan tanah air alternatif selama beberapa Dasa warsa, rakyat kami juga akan menggagalkan proyek-proyek tersebut,” kata Bassem Naim, Personil biro politik Hamas, mengacu pada komentar Trump, seperti dikutip Anadolu, Senin 27 Januari 2025.

Jihad Islam pada Minggu mengecam gagasan Trump, menyebutnya sebagai dorongan Kepada ‘kejahatan perang’. Grup itu menggambarkan rencana itu sebagai ‘menyedihkan’.
 

“Usulan ini termasuk dalam kerangka mendorong kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dengan memaksa rakyat kami meninggalkan tanah mereka,” tegas Jihad Islam.

Cek Artikel:  Kasus Penipuan Online Meningkat Tajam, Skala Kejahatan Meluas

Sementara itu, Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich menyambut Bagus gagasan Trump, dengan mengatakan, “Gagasan Kepada membantu mereka menemukan tempat lain Kepada memulai kehidupan yang lebih Bagus adalah gagasan yang hebat. Setelah bertahun-tahun mengagungkan terorisme, mereka akan dapat membangun kehidupan baru dan Bagus di tempat lain.”

Apa yang Akan Terjadi Apabila Anggota Palestina Direlokasi?

Bagi Anggota Palestina, setiap upaya Kepada memindahkan mereka dari Gaza akan membangkitkan kenangan sejarah kelam tentang apa yang disebut dunia Arab sebagai “Naqba” atau malapetaka — merujuk pada pemindahan massal Anggota Palestina selama pembentukan Israel 75 tahun Lewat pada 1948.

Mesir sebelumnya telah memperingatkan terhadap “pemindahan paksa” Anggota Palestina dari Gaza yang dapat membahayakan perjanjian damai yang ditandatangani Mesir dengan Israel pada tahun 1979. Selain itu, Yordania telah menjadi rumah bagi Sekeliling 2,3 juta pengungsi Palestina yang terdaftar.

Cek Artikel:  Miris Soal Tingkah Menteri Israel Serbu Masjid Al-Aqsa, Rusia: Melanggar Status Quo

Pemerintahan baru Trump telah menjanjikan “dukungan yang tak tergoyahkan” Kepada Israel, tanpa memaparkan rincian kebijakan Timur Tengahnya. Ia telah memerintahkan Pentagon Kepada merilis pengiriman bom seberat 2.000 pon Kepada Israel yang diblokir oleh pendahulunya Joe Biden.

Sementara itu, Israel mengumumkan akan memblokir perjalanan Anggota Palestina ke utara Tamat seorang Perempuan sipil yang disandera yang menurut kantor perdana menteri “Semestinya dibebaskan” pada hari Sabtu berjalan bebas.

“Kami Mau kembali, meskipun rumah kami hancur. “Kami sangat merindukan rumah kami,” kata Rafiqa Subh kepada AFP. Sebagian besar penduduk Gaza telah mengungsi akibat perang Gaza yang telah menewaskan lebih dari 46.000 Anggota Palestina.

Mungkin Anda Menyukai