Dapur Lumrah Program MBG di Cianjur Mulai Beroperasi

Dapur Umum Program MBG di Cianjur Mulai Beroperasi
Rombongan Komisi B DPRD Kabupaten Cianjur mengunjungi SPPG atau dapur Lumrah MBG di Kecamatan Sukaluyu,(MI/BENNY BASTIANDY)

DAPUR Lumrah atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sudah mulai beroperasi. Saaat ini Terdapat 8 titik Letak dapur Lumrah yang tersebar di berbagai kecamatan.

Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Cianjur, Azis Muslim, mengatakan beberapa hari Lampau memonitoring pengelolaan dapur Lumrah MBG di Desa/Kecamatan Sukaluyu. Kunjungan rombongan Komisi B ke Letak didampingi camat dan danramil setempat.

“Kami meninjau langsung dapur Lumrah di Kecamatan Sukaluyu. Kami Memperhatikan langsung aktivitasnya seperti apa,” katanya, Minggu (26/1).

Dia menegaskan, peninjauan langsung ke Letak SPPG merupakan bentuk jawaban atas kegamangan yang selama ini dirasakannya. Alasan, sejak program MBG mulai ramai, DPRD menyimpan kekhawatiran terhadap teknis Penyelenggaraan maupun pendistribusiannya.

Cek Artikel:  Relawan Kotak Nihil di Ciamis Ajak Anggota Datang ke TPS Selamatkan Demokrasi

“Lampau nanti penerimaannya oleh siswa seperti apa. Tapi Rupanya setelah Memperhatikan ke Letak, kegamangan itu akhirnya terjawab. Setelah Memperhatikan langsung, Rupanya memang Bagian makanannya sangat ideal Demi siswa. Artinya, makan bergizi gratis ini memang bergizi. Dagingnya Terdapat, sayurnya Terdapat, termasuk buah-buahannya Terdapat. Sangat Layak. Lebih dari Layak,” ungkap Sekretaris DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Cianjur ini.

Sayangnya, lanjut Azis, perangkat daerah teknis di lingkup Pemkab Cianjur Rupanya tak mengetahui Terdapat SPPG atau dapur Lumrah MBG yang sudah beroperasi. Malahan, perangkat daerah itu baru mengetahuinya Demi berkoordinasi dengan Komisi B DPRD Kabupaten Cianjur.

Cek Artikel:  Atasi Kesenjangan, Farhan-Erwin akan Tumbuhkan Ekonomi Kelas Dasar di Bandung

“Mereka (perangkat daerah) baru Mengerti dari saya. Misalnya Dinas Perikanan Kesehatan Hewan dan Peternakan, kita sudah koordinasikan dan komunikasikan. Dinas ini sangat Krusial karena kita Ingin memastikan bahwa peternak di Dasar harus digerakkan pada program nasional ini,” tuturnya.

Artinya, sebut dia, program MBG tak hanya dinikmati para pelaku usaha berskala besar. Tapi Bisa juga merangkul kalangan masyarakat arus Dasar Bisa terlibat dan merasakan Dampak positifnya.

“Kami juga koordinasikan dengan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan. Tapi memang, Rupanya OPD-OPD ini belum pada Mengerti Terdapat SPPG yang sudah beroperasi,” pungkas Azis.

Mungkin Anda Menyukai