Puluhan Ternak di Agam Kena Wabah PMK, Vaksin tak Tersedia di Puskeswan

Puluhan Ternak di Agam Kena Wabah PMK, Vaksin tak Tersedia di Puskeswan
Petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi Punya Penduduk di Desa Batannyuh, Marga, Tabanan, Bali, Selasa (21/1/2025).(ANTARA/NYOMAN HENDRA WIBOWO)

WABAH penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak, khususnya sapi, Lagi berjangkit di Kabupaten Agam.

Terhitung sejak Desember 2024 Tamat awal Januari 2025, puluhan hewan ternak dilaporkan terserang PMK. 

Sejak akhir November 2024, kasus PMK kembali ditemukan di Kabupaten Agam dengan jumlah ternak terjangkit mencapai 28 ekor sapi.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Arief Restu menjelaskan, salah satu penyebab munculnya kembali kasus PMK adalah kelembaban udara tinggi yang memicu aktivitas virus dan bakteri.

“Virus dan bakteri yang sebelumnya dorman kembali aktif karena kelembaban udara yang meningkat,” ujarnya.

Cek Artikel:  Prabowo 'Endorse' Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jateng 2024, Menkopolkam BG: Boleh Saja

Arief menjelaskan, Terdapat 4 penyebab Esensial penularan PMK, yang pertama kontak langsung dari hewan sakit ke hewan sehat. 

Kemudian penularan dari Mahluk melalui virus yang ikut menempel pada atribut peternak, seperti baju, sepatu, alat kandang dan lain -lain.

Virus PMK juga Dapat menyebar melalui produk hewan seperti pakan sisa. Dan yang terakhir, PMK dapat menyebar melalui udara.

Sementara itu, Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Dinas Pertanian Kabupaten Agam Sri Hilmayeni menambahkan, diperlukan biosekuriti dalam upaya pencegahan penyebaran PMK yang harus ditaati Berkualitas itu oleh petugas maupun peternak.

Cek Artikel:  Tukang Parkir Pasar Cibadak Sukabumi Kerja Malah Diserang, Geng Parungkuda Dihantam Balik

“Ternak yang terjangkit PMK harus segera di isolasi atau dipindahkan jauh dari Letak kandang ternak lainnya,” tutur Yeni.

Selanjutnya, peternak juga harus memastikan sanitasi lingkungan Sekeliling kandang terjaga kebersihannya dan melakukan desinfeksi atau penyemprotan menggunakan desinfektan terhadap barang yang dapat menjadi media penyebaran PMK.

“Ketika ini, vaksin PMK Kagak tersedia di unit-unit pelayanan Puskeswan, sehingga peternak harus Dapat mencegah dan melakukan pengobatan secara Sendiri dengan didampingi oleh petugas,” tambah Yeni.

Buat hewan ternak yang telah terserang PMK, peternak harus menjaga ternak tersebut tetap Dapat makan, agar kondisi tetap kuat. Salah satu caranya dengan melakukan semprotan halus (spraying) ke hidung dan mulut sapi dengan campuran 2 liter air hangat, 7 buah jeruk nipis dan 20 gram citrus powder (bubuk sari jeruk). Lakukan spraying 5 kali sehari dengan Jarak yang sama. Dapat juga ditambahkan vitamin penurun stress (anti stress)  dan penambah nafsu makan.

Cek Artikel:  Ibu di Sidrap Sulsel Live TikTok Sembari Berhubungan Seks dengan Mantan Pacar

“Tetap diberikan pakan yang cukup dan berkualitas agar kondisi ternak terjaga,” tambah Yeni.

Menurutnya, kewaspadaan masyarakat sangat diperlukan. Dengan langkah proaktif dan kesadaran peternak, Yeni Serius akan Bisa menekan Nomor penularan PMK di Kabupaten Agam. (H-2)

Mungkin Anda Menyukai