SIKLON Sean yang tumbuh sejak Minggu (19/1) di Samudra Hindia sebelah barat Australia atau Sekeliling 1.190 kilometer sebelah selatan-barat daya Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, telah bergeser menjauh dari Daerah Indonesia.
“Siklon Tropis SEAN terpantau di Daerah Samudra Hindia Barat Australia diperkirakan bergerak ke arah Barat Daya menjauhi Daerah Indonesia dan Kagak memberikan Akibat Kagak langsung terhadap Daerah NTT,” kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenote’k, Rabu (22/1).
Tetapi, mulai 22-24 Januari, Daerah NTT Lagi diguyur hujan berdurasi sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.
Kondisi itu disebabkan aktifnya Monsun Asia, fenomena La Nina lemah serta aktifnya gelombang Equatorial Rossby.
Selain itu, adanya sirkulasi siklonik di Laut Sawu menyebabkan belokan angin dan pertemuan massa udara di Daerah NTT yang mendukung potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di Daerah NTT.
“Fenomena-fenomena atmosfer ini yang Demi ini aktif di Daerah NTT sehingga meningkatkan curah hujan dengan intensitas sedang – lebat disertai kilat/petir dan Bisa disertai angin kencang berdurasi singkat,” jelasnya.
Buat itu, masyarakat diminta tetap mewaspadai potensi Akibat hujan dan angin kencang tersebut, karena dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Sti juga mengingatkan tentang potensi banjir lahar akibat letusan Gunung Lewotobi Pria di Kabupaten Flores timur. “Waspada potensi banjir lahar hujan apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di Sekeliling Daerah Kecamatan Wulanggitang dan Ile Mbura,” ujarnya. (PO/J-3)
