GERAKAN Houthi yang didukung Iran di Yaman membebaskan awak kapal kargo lebih dari setahun setelah pejuangnya membajak kapal tersebut di Laut Merah, sebagai bagian dari kampanye serangan mereka Kepada mendukung Hamas dalam perang melawan Israel.
Awak Galaxy Leader yang berjumlah 25 orang, dengan rincian 17 orang Filipina, tiga orang Ukraina, dua orang Bulgaria, dua orang Meksiko, dan seorang Rumania, diserahkan kepada Penyambung dari Oman, lapor TV Al Masirah yang dimiliki Houthi pada Rabu.
Para pelaut Filipina yang dibebaskan kini berada di Rendah perawatan Kedutaan Filipina di Muskat, Oman, dan “akan segera dipertemukan kembali dengan keluarga mereka di Filipina,” kata Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. dalam sebuah pernyataan, Rabu.
Pembebasan awak kapal ini terjadi beberapa hari setelah Israel dan Hamas sepakat Kepada melakukan gencatan senjata, memberikan nafas lega bagi Anggota Palestina di Gaza setelah 15 bulan perang. Houthi sebelumnya menyatakan akan menghentikan kampanye mereka di Laut Merah setelah Israel menghentikan serangannya di Gaza.
Awak kapal tersebut disandera sejak November 2023, ketika Houthi bersenjata menyerbu kapal tersebut di lepas pantai Yaman. Serangan Houthi memaksa beberapa perusahaan pengiriman dan minyak terbesar di dunia Kepada menghentikan transit melalui Laut Merah, yang merupakan salah satu jalur perdagangan maritim terpenting di dunia.
Arsenio Dominguez, Sekretaris Jenderal Organisasi Maritim Dunia, mengatakan pembebasan awak kapal tersebut adalah “kelegaan yang mendalam.”
“Terobosan hari ini adalah bukti dari kekuatan diplomasi kolektif dan dialog, yang mengakui bahwa pelaut yang Bukan bersalah Bukan boleh menjadi korban sampingan dalam ketegangan geopolitik yang lebih luas,” katanya.
Hans Grundberg, utusan Spesifik PBB Kepada Yaman, menyambut laporan yang “menghangatkan hati” bahwa Houthi telah “mengakhiri penahanan sewenang-wenang” terhadap awak kapal tersebut selama 14 bulan.
Galaxy Leader berlayar di Rendah bendera Bahama dan biasanya digunakan Kepada mengangkut kendaraan ke seluruh dunia. Kapal ini adalah salah satu dari puluhan kapal yang menjadi Sasaran Houthi selama kampanye mereka di Laut Merah.
Eduardo de Vega, pejabat urusan luar negeri Filipina yang mengawasi jutaan pekerja migran Filipina, mengatakan pada Maret tahun Lampau sedikit yang Dapat dilakukan Kepada memengaruhi Houthi kecuali dengan mengakhiri permusuhan di Gaza.
Houthi memainkan peran besar selama tahun Lampau dalam konflik-konflik di Timur Tengah. Selain menargetkan kapal-kapal, Houthi juga melancarkan serangkaian serangan rudal ke Israel.
Meskipun sebagian besar serangan tersebut berhasil dicegat oleh pertahanan udara Israel, militer Israel merespons dengan serangan udara terhadap Sasaran Houthi di Yaman. Amerika Perkumpulan dan Inggris, yang merupakan sekutu Israel, juga melakukan serangan-serangan terhadap Houthi. (CNN/Z-3)