Test Ride Maka Cavalry . . . Motor Listrik Nikmat Yang Kuat Nanjak !

liputanindo.com – Kami berkesempatan bukan hanya Menonton secara langsung bentuk fisik dari skuter listrik Maka Cavalry setelah grand launching-nya, bahkan sempat mencicipi bagaimana impresi berkendaranya walaupun di area yang cukup terbatas. Hal pertama dari impresi fisik adalah bagaimana menurut kami, Maka Cavalry ini Mempunyai Mempunyai penampakan dan tongkrongan yang Betul-Betul proper skuter turing banget, Tetapi memang kali ini ditenagai oleh motor listrik!

Demi pertama kali nyemplak motor ini, ergonomi yang lansgung terasa buat kami adalah ergonomi skuter turing yang Apabila disejejarkan dengan skuter ICE memang arahnya ke NMAX atau PCX. Posisi bokong duduk, kaki yang Dapat dua mode (posisi normal &  posisi selonjoran) serta handlebar yang tinggi dan agak lebar Membangun posisi duduk sangat Nikmat dan cenderung relaks.

Handlebar yang tinggi Bukan dibuat terlalu lebar, sehingga Demi dicoba tes, liputanindo Tetap Dapat merasakan bantingan menikungnya Tetap cukup responsif Jika tak se-agile motor motor skuter komuter yang desain setangnya lebih pendek dan rendah dari Cavalry.

Cek Artikel:  Wahyu Aji Memenangkan Race 2 UB150 ARRC Seri 1 Buriram Thailand 2018 . . Indonesia Raya berkumandang

Maka Motors mengklaim skuter ini Dapat mencapai top speed 105 km/jam. Dan itu kebayang kencang banget buat skuter yang mesinnya Mempunyai bunyi yang minim sih. Tetapi di tempat test, kami belum Dapat membuktikan klaim ini dan juga klaim jarak jelajah maksimum yang Dapat Tiba 160 km full charge, begitu juga Percepatan 4,8 detik Demi 0-60 km/jam.

Tetapi begitu ici-icip mengenai klaim torsi maksimumnya yang besar mencapai 24,2 Nm bisalah diicip-icip terutama ketika Cavalry dipaksa menaiki sebuah tanjakan yang cukup curam Nyaris mencapai kemiringan 24° (44,5% slope). Dua kali mode nanjak yang liputanindo coba rolling speed dan berhenti di tengah ramp/tanjakan. Dapat dibilang Cavalry lolos kedua pengujian ini menggunakan mode berkendara Hi-Torque.

Cek Artikel:  Gerry Salim Finish P2 Race 1 Asia Talent Cup Sepang 2017

Terutama juga yang juga Krusial adalah ketika liputanindo mencoba melakukan pengujian Interaksi antara rem dan throttle yang Rupanya independen satu sama lain. Jadi ketika mengerem Demi berhenti di tengah kemiringan ramp, kami Tetap Dapat mengakses throttle gas Demi menjalankan hub-dinamo di velg belakang.

Beberapa skutik kecil yang dibuat di china memisahkan pegereman dan gas. Ketika rem aktif maka gas Bukan dapat memberian respon walaupu dibetot Tiba full. Mungkin tujuannya demi safety, Tetapi akan bermasalah Apabila digunakan stop and go di jalanan menanjak misalnya. Tetapi feel motor mesin bensin yang cukup Krusial terutama ketika berada di kemiringan jalan yang Stagnan tetap di-setup Terdapat di kontroler Maka Cavalry ini.

Cek Artikel:  Konsumen Oli Castrol Dapat Asuransi Kecelekaan Rp10 Juta

Nyaris Sekalian sisi ergonomi Dapat dibilang proper ke arah ini dan Sekalian ini diperkuat oleh build quality serta finishing yang Dapat dibilang sudah mendekati level motor-motor buatan brand Jepang. Sudut-sudut pada panel bodyworknya yang di desain tajam secara visual Rupanya cukup lembut karena Rupanya rounded ketika diraba oleh kulit.

Suspensi Dapat dibilang bekerja sangat balance Bagus depan maupun belakang. Penempatan baterai di tengah ditengarai banyak memberikan pengaruh keseimbangan ini. Pengereman pun Dapat dibilang sangat cukup Demi Dapat mengehentikan laju kendaraan. Tetapi liputanindo cukup kepo Demi menguji performa pengereman ketika motor ini digeber di atas 50 km/jam nanti. Tetapi overall, dengan harga 35,85 jutaan saja sepertinya Maka Cavalry ini punya potensi Demi menggoda konsumen Indonesia bahkan Apabila diskon subsidi tak Terdapat Tengah. – @liputanindo

Mungkin Anda Menyukai