KETUA Biasa Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Muhammad Fadil Imran meluncurkan platform PBSI Sport Science Analytics pada Senin (13/1).
PBSI Sport Science Analytics merupakan platform berbasis website yang pada tahap pertama pengembangannya berfungsi sebagai pangkalan data kondisi atlet, catatan kejadian yang berhubungan dengan kesehatan, kebugaran dan cedera.
Serta, rekomendasi intervensi dan program pengembangan dari tim pendukung yang meliputi tim medis, fisioterapi, dan nutrisi. Fitur-fitur Penting dalam platform ini adalah input data terintegrasi, logbook dari bidang-bidang, dan komparasi atlet.
“Platform yang diluncurkan Ketika ini bersifat rintisan, Lagi belum sempurna, dan akan Lalu dikembangkan Kepada membangun ekosistem sport science yang komprehensif. Kepada itu kami juga menggandeng para profesional dan Ahli,” kata Fadil dalam acara peluncuran di Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur (13/02).
Fadil menyebutkan pada tahap pengembangan selanjutnya, platform itu dapat menyambungkan informasi dari tim pendukung kepada tim pengguna informasi, seperti Instruktur teknik, Instruktur fisik, fisioterapis, dokter, hingga katering, mencatat bagaimana intervensi dijalankan, serta dampaknya terhadap performa atlet.
Selain meluncurkan platform, pada Ketika yang sama PBSI juga melakukan pengukuran pertama kondisi atlet yang menjadi baseline bagi pengembangan database ke depan.
Para atlet yang berada di Pelatnas menjalani serangkaian tes yang terdiri pengukuran profil medis Biasa, profil antropometri atau dimensi tubuh Sosok yang mencakup ukuran, proporsi, dan komposisinya, profil kebutuhan nutrisi, profil kebugaran dan tingkat kelelahan, komponen biomotor, serta screening aspek fisioterapis Kepada mencatat riwayat cedera, ruang gerak sendi, otot, dan kontraksi maksimal otot.
Wakil Ketua Biasa I PBSI Taufik Hidayat menceritakan bahwa pilot project program ini telah dicoba oleh Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024, Tetapi datanya belum terstandarisasi dan Lagi tersebar di berbagai tempat.
Platform itu merupakan transformasi dari data manual ke digital. Dengan platform ini, sambung Taufik, data akan terintegrasi dan terstruktur sehingga dapat digunakan sebagai dasar pembuatan program latihan dan intervensi lainnya.
“Tugas federasi adalah memfasilitasi proses dan menyiapkan suasana yang kondusif bagi perkembangan atlet. Indonesia Enggak boleh ketinggalan dalam memanfaatkan sains dan teknologi dalam membekali atlet menghadapi persaingan yang makin keras,” kata Taufik.
“Platform ini bukan hanya Kepada memantau kondisi atlet, tapi memantau juga kinerja Instruktur teknik, Instruktur fisik dan tim pendukung dalam mengembangkan program berbasis data,” tambah Taufik.
Sementara itu, Koordinator Tim Pendukung PBSI Nanang Kusuma menjelaskan, sport science adalah pemanfaatan sains sehingga program latihan dan intervensi lainnya lebih terukur, terdata, dan tertata.
“Apalagi dibantu dengan platform yang memungkinkan Sekalian data dan informasi terintegrasi dalam satu tempat, sehingga perencanaan latihan dapat lebih Presisi.” Kata Nanang.
Nanang menambahkan, Kepada tahap berikutnya sudah disiapkan screening psikologis sebagai dasar pemberian latihan mental. Kemudian screening performa teknik Kepada mengetahui secara kuantitatif technical error atau enforced error.
Terakhir ialah pematangan software Kepada menentukan strategi yang dipersiapkan menghadapi setiap pertandingan. Metode ini akan menggunakan basis algoritma kecerdasan buatan.
“Tahap rintisan yang kita luncurkan hari ini menghasilkan integrated athlete monitoring system Kepada memantau training load, performance recording, Berkualitas secara harian mingguan dan bulanan,” ujar Nanang
Sejumlah atlet yang sedang Enggak mengikuti turnamen Global tampak dalam proses pengambilan data kondisi atlet, seperti Bagas Maulana, Leo Rolly Camando, Daniel Marthin, M. Shohibul Fikri, Alwi Farhan, Ester Nurumi Tri Wardoyo, Komang Ayu Cahya Dewi, dan lain-lain.
Platform ini Mempunyai dashboard yang dapat dipantau langsung oleh Ketua Biasa, Wakil Ketua Biasa I, dan Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pelatnas PBSI Tujuannya agar kondisi atlet dapat terpantau real time, termasuk menindak lanjuti yang dibutuhkan. (Ndf/P-3)