Hapus Kebijakan Biden, Trump Berhentikan Pegawai Pemerintah Bidang Keberagaman

Presiden Donald Trump tandatangani perintah eksekutif. Foto: The New York Times

Washington: Pegawai federal Amerika Perkumpulan (AS) yang bekerja di kantor keberagaman harus diberhentikan sementara paling Pelan Rabu malam. Perintah dikeluarkan karena pemerintahan baru pimpinan Donald Trump telah memerintahkan penutupan program tersebut.

“Kirim pemberitahuan kepada Sekalian pegawai kantor DEIA (Keberagaman, Kesetaraan, Inklusi, dan Aksesibilitas) bahwa mereka akan diberhentikan sementara. Ini efektif segera setelah lembaga mengambil langkah Kepada menutup/mengakhiri Sekalian inisiatif, kantor, dan program DEIA,” kata memo Kantor Manajemen Personalia AS yang diunggah di X, seperti dikutip dari Gulf News, Rabu 22 Januari 2025.

Memo tersebut mengarahkan Sekalian kepala departemen dan lembaga Kepada mengirim pemberitahuan kepada pekerja paling Pelan pukul 5.00 sore hari Rabu dan dikonfirmasi oleh Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt di X.

Cek Artikel:  G7 Dukung Rencana Uni Eropa Bekukan Aset Rusia, Dipakai Buat Bantu Ukraina

Pada Senin, hari pertama masa jabatan keduanya sebagai presiden, Trump mencabut sejumlah perintah eksekutif yang mempromosikan kesetaraan LGBTQ, dan mengeluarkan perintah baru yang menetapkan hanya dua jenis kelamin dan mengakhiri program keberagaman pemerintah.

Selama masa kampanye, ia menjelek-jelekkan kebijakan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) di pemerintah federal dan dunia korporat, dengan mengatakan bahwa kebijakan tersebut mendiskriminasi orang kulit putih, khususnya Pria.

“Pemerintahan Biden memaksakan program diskriminasi ilegal dan Bukan bermoral, yang disebut dengan ‘keberagaman, kesetaraan, dan inklusi’ (DEI), ke dalam Nyaris Sekalian aspek Pemerintah Federal, di berbagai bidang mulai dari keselamatan penerbangan hingga militer,” demikian bunyi salah satu perintah eksekutif yang mengakhiri program tersebut.

Cek Artikel:  Presiden Prabowo Wakili Indonesia Terima Keketuaan D8

Selama berkampanye, kandidat dari Partai Republik itu juga menjelek-jelekkan pengakuan apa pun terhadap keberagaman gender, menyerang kaum transgender, khususnya Perempuan transgender dalam olahraga, dan perawatan yang menegaskan gender Kepada anak-anak.

Di hadapan kerumunan pendukung di Washington pada hari Senin, Trump menghapus 78 perintah eksekutif, tindakan, dan memorandum presiden yang dikeluarkan oleh pendahulunya, Demokrat Joe Biden.

Beberapa dekrit yang dibatalkan itu mempromosikan keberagaman dan kesetaraan dalam pemerintahan, tempat kerja, dan perawatan kesehatan.

Mungkin Anda Menyukai