Presiden IOC Puji Olimpiade Paris 2024 sebagai Perayaan Olahraga yang Sensasional

Presiden IOC Puji Olimpiade Paris 2024 sebagai Perayaan Olahraga yang Sensasional
Lifter Indonesia Rizky Juniansyah (tengah) membawa bendera Merah Putih saat mengikuti penutupan Olimpiade Paris 2024 di Stadion Stade de France, Paris, Prancis, Minggu (11/8/2024).(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.)

Olimpiade Paris 2024 yang berlangsung sejak pertengahan Juli, secara resmi ditutup, Minggu (11/8) malam atau Senin dini hari WIB. Presiden Komite Olimpiade Global (IOC) Thomas Bach mengungkapkan rasa puasnya yang luar biasa terhadap acara tersebut, dan memujinya sebagai perayaan olahraga yang sensasional dan bersejarah.

Bach menekankan bagaimana acara tersebut memenuhi dan bahkan melampaui misi atau agenda IOC yang menginginkan Olimpiade yang berpusat pada atlet, inklusivitas, keberlanjutan (sustainibility), dan inovasi.

“Ini adalah Olimpiade yang hebat. Saya bahkan dapat mengatakan ini adalah Olimpiade yang sensasional,” kata Bach, seraya mencatat bahwa Olimpiade Paris mampu mewujudkan visi IOC dengan menawarkan platform yang lebih inklusif, lebih berkelanjutan, lebih urban, lebih muda, dan dengan kesetaraan gender penuh.

Baca juga : Isu Kesetaraan Gender hingga Lingkungan Coraki Olimpiade Paris 2024

Cek Artikel:  Aragon Merdeka Masters 2024 Perebutkan Piala Menteri Pertahanan

Bach memuji integrasi budaya, inovasi, dan kreativitas Prancis, yang menurutnya menginspirasi orang-orang di seluruh dunia. Ia menyoroti bagaimana elemen-elemen ini menghidupkan misi Olimpiade.

Olimpiade Paris juga menandai debut beberapa cabang olahraga baru, termasuk breakdancing dan kiteboarding, yang menurut Bach, telah menambah daya tarik event ini secara signifikan, khususnya di kalangan penonton yang lebih muda.

“Olahraga baru ini tidak hanya menarik bagi generasi muda tetapi juga semua orang,” kata pria yang mengaku tidak akan mencalonkan diri lagi untuk masa jabatan periode berikutnya.

Baca juga : Boy Pohan, Sosok Wasit dari Indonesia yang Pimpin Semifinal Tinju Di Olimpiade Paris 2024

Keberhasilan Champions Park di Paris, tempat para atlet dan penggemar berkumpul untuk merayakan kemenangan, menjadi sorotan lain bagi Bach.

Ia mengenang bagaimana, selama menjadi atlet, pulang ke kota kecilnya sama seperti memiliki Champions Park. Bach menambahkan harapan bahwa penyelenggara Olimpiade di masa mendatang, khususnya di Los Angeles 2028 dan Brisbane 2032, akan mempertimbangkan untuk mengadopsi inisiatif ini.

Cek Artikel:  Rizki Juniansyah Jadi Inspirasi Atlet Banten

Hal penting yang dapat diambil dari Olimpiade Paris adalah persatuan yang ditunjukkan di antara para atlet dari lebih dari 200 Komite Olimpiade nasional dan regional, termasuk Tim Pengungsi IOC.

Baca juga : IOC Tegaskan Imane Khelif Taat Aturan di Olimpiade 2024

Bach mencatat bahwa atlet dari negara dan wilayah yang berkonflik menunjukkan sportivitas dan persahabatan yang luar biasa di Desa Olimpiade (Wisma Atlet), berbagi makanan dan merayakan bersama tanpa insiden.

“Ini adalah semangat Olimpiade yang terbaik,” kata Bach, memuji para atlet karena menolak tekanan eksternal untuk menunjukkan agresi dan sebaliknya memilih untuk hidup dalam damai dan saling menghormati.

Olimpiade juga menyaksikan kemenangan bersejarah, seperti Letsile Tebogo dari Botswana menjadi orang Afrika pertama yang memenangkan lomba lari 200m putra, dan Julien Alfred meraih medali Olimpiade pertama Saint Lucia, negara kecil di Kepulauan Karibia, dengan memenangkan nomor lari 100m putri.

Cek Artikel:  Pertamina Enduro VR46 Datangkan Franco Morbidelli untuk MotoGP Musim 2025

Baca juga : Presiden IOC Percaya Olimpiade Paris Kondusif Meski Terjadi Sabotase Jalur Kereta

Bach menekankan pentingnya pencapaian tersebut bagi IOC, yang berkomitmen pada solidaritas global dan mendukung atlet dari negara-negara kurang mampu melalui program Solidaritas Olimpiade/Olympic Solidarity. 

“Ini menegaskan kembali bahwa kita berada di jalur yang benar,” kata Bach, seraya menambahkan bahwa persaingan yang ketat dan peraih medali yang beragam menunjukkan efektivitas program ini mewujudkan kesetaraan. (Xinhua/M-3)

 

 

Mungkin Anda Menyukai