Eksis Korupsi, Begini Alur Formal Digitalisasi SPBU

Ilustrasi SPBU. Foto: Pertamina.

Jakarta: PT Pertamina (Persero) sejak 2020 sudah menjalankan program Digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Lumrah (SPBU) dan aplikasi MyPertamina.

Program Digitalisasi SPBU diklaim Membikin Pertamina dapat memantau kondisi stok BBM, penjualan BBM, dan transaksi pembayaran di SPBU.

Melansir laman Pertamina, Rabu, 22 Januari 2025, seluruh data-data tersebut juga dapat diakses secara langsung oleh sejumlah pihak berwenang seperti Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan BPH Migas.

Kolaborasi ini diharapkan dapat saling mendukung Kepada pengawasan penyaluran BBM termasuk yang bersubsidi Yakni biosolar (B30) dan penugasan Yakni premium.

 

Tetapi sayangnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengendus Eksis dugaan kasus korupsi proyek digitalisasi SPBU Pertamina pada 2018-2023. KPK bahkan sudah menetapkan sosok tersangka dalam kasus ini.

Cek Artikel:  Pemerintah Perlu Perkuat Pariwisata Jadi Motor Penggerak Ekonomi

Pertamina Patra Niaga pun menegaskan, pemanggilan beberapa pekerjanya hanyalah sebagai saksi. Ini terkait pemanggilan beberapa pekerja oleh KPK pada kasus dugaan korupsi digitalisasi SPBU yang dikerjakan Telkom sebagai pelaksana.


Ilustrasi SPBU. Foto: Liputanindo.id/Annisa Ayu.
 

Lewat, bagaimana sebenarnya alur dari Digitalisasi SPBU ini? Berikut penjelasannya.

  1. Truk berangkat dari depo Pertamina.
  2. Truk tiba di SPBU dan mengisi tangki pendam SPBU.
  3. Monitoring pengisian tangki pendam SPBU via ATG (Automatic Tank Gauge) secara realtime.
  4. Menggunakan fitur transaksi bebas Kas, Kepada layanan lebih nyaman dan modern.
  5. Integrated POS System Kepada pencatatan transaksi.
  6. Kemudian keseluruhan proses dimonitor melalui integrated dashboard (profil SPBU, ketahanan stok, data penjualan, dan tipe pembayaran).
  7. Dengan Digitalisasi SPBU, maka dapat memonitor data realisasi penyaluran BBM bersubsidi dan penugasan.
  8. Dashboard data dapat diakses oleh Kementerian ESDM, BPH Migas, Kementerian Keuangan, dan Pertamina.
  9. Pengembangan selanjutnya yakni mengidentifikasi tanda nomor kendaraan lewat video analytic.
  10. Seluruh data dan transaksi akan disimpan dan diproses menggunakan cloud computing meliputi: Implementasi Infrastruktur SPBU (ATG, POS, FCC, dan EDC), Data Center (Dashboard stok BBM, dashboard penyaluran BBM, dan dashboard revenue), dan Connectivity.

Mungkin Anda Menyukai