PEMEINTAH Provinsi DKI Jakarta memastikan bahwa korban kebakaran di Kelurahan Kebon Nihil, Kemayoran, Jakarta Pusat, akan mendapatkan Donasi logistik serta tempat penampungan sementara.
Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Tegar Setyabudi, menyampaikan keprihatinannya atas kasus kebakaran berulang di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
“Pemenuhan kebutuhan seperti makan pagi, makan siang, makan malam, tenda pengungsi, serta tempat pengungsian di Polres dan sebagainya, termasuk sembako Buat dapur Standar, sudah kami distribusikan semuanya,” ujar Tegar di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (21/1).
Tegar menekankan pentingnya keselamatan korban kebakaran yang mencapai 1.797 jiwa pengungsi. Selain itu, diperlukan penanganan Spesifik dari berbagai pihak, termasuk Pusat Pengelola Kawasan (PPK) Kemayoran dan pemerintah pusat melalui Kementerian Sekretariat Negara.
“Kita harus bekerja sama dengan para pemangku kepentingan lainnya, termasuk PPK Kemayoran sebagai pemilik tanah di Posisi tersebut. Kami juga berkoordinasi dengan Kementerian Sekretariat Negara dan kementerian terkait lainnya,” tambah Tegar.
Data Akibat Kebakaran
Sebagai informasi, kebakaran yang terjadi pada Selasa, 21 Januari 2025, pukul 00:35 WIB, mengakibatkan 11 RT dan 543 bangunan terdampak. Sebanyak 607 kepala keluarga (KK) atau 1.797 jiwa mengungsi di beberapa Posisi, termasuk Polres Metro Jakarta Pusat, Mushola Al-Hasanah, dan Masjid Baiturrahman.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan, memastikan Kagak Eksis korban jiwa dalam peristiwa ini. Yohan menjelaskan bahwa kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting listrik.
“Dugaan sementara adalah korsleting listrik. Begitu ini, penanganan sudah selesai dilakukan oleh 34 unit pemadam kebakaran Serempak tim gabungan dari TRC BPBD, PMI, AGD Dinkes, Dishub, Satpol PP, PLN, Personel PSKB/Tagana Dinsos, Polsek, dan Koramil,” ungkap Yohan.
Sebelumnya, kebakaran serupa terjadi di kawasan Kebon Nihil pada 10 Desember 2024. Peristiwa tersebut mengakibatkan 1.800 orang kehilangan tempat tinggal, terdiri dari Sekeliling 600 kepala keluarga di tujuh rukun tetangga (RT) di kawasan tersebut. (Z-10)