Turun Tangan, Erick Thohir Siapkan 7 Strategi Tindak Developer Bengal

Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Arsip Kementerian BUMN

Jakarta: Menteri Badan Usaha Punya Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan komitmennya dalam melindungi masyarakat dari developer dan notaris bermasalah terkait penyelesaian sertifikat.

 

“Hari ini, saya Serempak Direktur Primer BTN, kami Mau menyampaikan langkah-langkah strategis yang sedang kami susun, Buat melindungi masyarakat, khususnya debitur KPR BTN, dari praktik-praktik Tak bertanggung jawab yang dilakukan developer dan notaris dalam penyelesaian sertipikat debitur,” ujar Erick dalam konferensi pers, Selasa, 21 Januari 2025.

 

Begitu ini di BTN terdapat Sekeliling 4.962 developer yang belum menyelesaikan sertifikat. Dari jumlah tersebut Kalau ditelaah lebih dalam, Eksis Sekeliling 38 ribu debitur atau masyarakat yang dirugikan.

 

Dalam proses kredit, sambung Erick, BTN memberikan toleransi waktu selama 12 bulan kepada developer dan notaris Buat menyelesaikan pemecahan sertifikat dan proses balik nama atas nama debitur.

Cek Artikel:  Pasar Motor Listrik di Depok kian Menjanjikan

 

Tetapi, lanjut Erick, developer-developer tersebut Tak memenuhi kewajibannya.

 

Erick juga menyampaikan, terdapat beberapa kasus di mana sertifikat malah disalahgunakan oleh developer dan notaris yang Tak bertanggung jawab, salah satunya dengan digadaikan ke pihak lain.

 

“Kami berkomitmen Buat menindak tegas developer dan notaris bermasalah serta memastikan hak-hak masyarakat terlindungi dan dipenuhi secara adil. Saya sudah tugaskan BTN Buat Betul-Betul memperhatikan permasalahan ini, dan membentuk Satuan Tugas Spesifik Buat penanganan developer

dan notaris bermasalah,” sambung Erick.

 

7 Strategi

Terdapat tujuh strategi dalam menyelesaikan persoalan tersebut. Pertama, pengelompokan kasus (Profiling) dengan melakukan analisis mendalam mengenai sertifikat-sertifikat bermasalah

 

“Ini Buat menentukan jenis tindakan yang akan diambil,” lanjut Erick.

Cek Artikel:  Indonesia Kehilangan Rp9,72 Triliun Modal Asing

 

Strategi kedua dengan melakukan pengawasan ketat terhadap developer dan notaris yang terlibat dalam proses ini. Erick mendorong, seluruh pihak yang terindikasi melanggar akan diawasi dan didorong Buat menyelesaikan permasalahan sertifikat.

 

Ketiga, Erick meminta BTN memperketat Pengkajian internal terhadap Kawan dan calon Kawan developer dan notaris. Developer dan notaris yang terbukti melakukan pelanggaran akan dimasukkan ke dalam daftar hitam Buat mencegah terulangnya kasus serupa

 

Poin keempat ialah Segmentasi Developer yang dibagi berdasarkan tingkat kredibilitas dan kualitasnya. BTN akan melakukan Segmentasi Developer, seperti Platinum, Gold, Silver & Bronze.

 

“Strategi (poin) kelima adalah pendampingan langsung dan komunikasi aktif dengan debitur,” ucap Erick.

 

Erick menilai, debitur harus merasa Terjamin dan memahami BTN dalam memperhatikan dan berupaya maksimal membantu penyelesaian sertifikat. Erick meminta, BTN memastikan para debitur mendapat pendampingan Buat membantu penyelesaian Sertifikat.

Cek Artikel:  Pemerintah Komitmen Jaga Kelangsungan Industri Tekstil Dalam Negeri

 

Poin keenam, melalui kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait. “Pada 2022, BTN telah melakukan MoU dengan Kementerian ATR/BPN Buat percepatan penyelesaian Sertipikat. Tahun ini, kami berencana mengusulkan penguatan dan langkah-langkah baru dalam MoU tersebut,” ujar Erick.

 

Terakhir, Erick menyampaikan, Kementerian BUMN dan BTN menempuh jalur hukum Kalau diperlukan. Erick memastikan, akan membawa ke proses hukum sebagai tindakan tegas terhadap developer dan notaris yang terbukti melanggar hukum Buat memberikan Dampak jera.

 

“Langkah-langkah ini Tak hanya bertujuan Buat menyelesaikan masalah-masalah masa Lampau, tetapi juga membangun sistem yang lebih kuat dan akuntabel Buat masa depan,” kata Erick.

Mungkin Anda Menyukai