Pencarian Korban Kebakaran Glodok Plaza Mandek Reruntuhan Gedung

Pencarian Korban Kebakaran Glodok Plaza Terhambat Reruntuhan Gedung
Pekerja mengevakuasi sisa barang yang Tetap Pandai diselamatkan Begitu kebakaran di Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat, Kamis (16/2/2025)(MI/Usman Iskandar)

TIM Disaster Victim Identification (DVI) Polda Metro Jaya menyatakan pencarian jasad korban yang hilang dalam insiden kebakaran di Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat Mandek reruntuhan gedung bangunan. 

“Proses pencarian korban Mandek reruntuhan. Kalau kita masuk, membahayakan,” kata Tim DVI Polda Metro Jaya, dr. Imam seperti dikutip Antara, Minggu (19/1). 

Menurut dia, proses pencarian korban kebakaran akan dimaksimalkan Sembari menunggu pembersihan dari pengelola gedung karena Demi mengetahui detail struktur bangunan.

Imam mengatakan, Rumah Sakit Polri Kramat Jati Tetap menunggu data Ante Mortem dari pihak keluarga korban. Data dari keluarga akan dicocokkan dengan jasad korban.

Cek Artikel:  Terdapat Kemungkinan PKS-PDIP Berduet Dukung Anies di Pilkada DKI Jakarta

“Korban yang teridentifikasi di rumah sakit Tetap menunggu data dari Ante Mortem. Karena data yang didapatkan itu potongan tubuh, jadi kita Tetap memproses semuanya. Banyak yang nggak utuh, kita banyak menemukan potongan-potongan tubuh,” ujarnya.

Tim DVI membuka laporan kehilangan dari keluarga korban yang merasa belum kembali ke rumah setelah kejadian kebakaran itu.

“Keluarga yang melapor syaratnya Eksis kartu keluarga (KK), KTP, kalau diperlukan nanti akan dilakukan tes DNA,” kata Imam.

Sementara itu, identifikasi jenazah korban juga mengalami kesulitan karena kondisi jasadnya yang terbakar parah dan sulit dikenali secara visual,

Cek Artikel:  Sempat Buron Dua Tahun, Pelaku Pembunuhan Mahasiswi di Malang Ditangkap

“Jadi, kesulitan yang dihadapi pertama adalah kondisi korban yang terbakar parah, sehingga sulit dikenali secara visual,” kata Kabid Disaster Victim Identification (DVI) Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Ahmad Fauzi.

Kemudian, lanjut dia, kejadian ini merupakan open disaster yang Membikin siapa yang jadi korban jumlahnya berapa Tetap belum Jernih karena ini Posisi tempat Biasa, yang siapa saja Pandai masuk ke dalam Posisi kejadian.

Dia berpendapat Pandai saja korban yang hilang jumlahnya lebih dari 14 orang karena Kagak menutup kemungkinan Eksis korban lain di Posisi dan keluarga mereka Kagak melapor karena Kagak sadar. (Ant/P-5)

Mungkin Anda Menyukai