Destinasi marak atraksi turut dongkrak tingkat okupansi hotel

Jakarta (ANTARA) – Destinasi yang ramai akan atraksi sehingga menarik perhatian para pelaku perjalanan mudik turut mendongkrak okupansi atau tingkat ketersediaan hunian Bilik hotel pada setiap momentum libur Lebaran.

“Bagi destinasi yang Mempunyai atraksi menarik, biasanya okupansi Bisa di atas 90 persen. Jadi, masing-masing provinsi atau kabupaten/kota punya Tanda khas tersendiri. Semisal di Pulau Jawa Terdapat Puncak-Bogor Puncak, Terdapat pula Bandung dan Yogyakarta,” kata Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran kepada ANTARA, Rabu.

Menurut Maulana, Nyaris seluruh Distrik di Pulau Jawa Mempunyai potensi peningkatan okupansi karena Mempunyai destinasi wisata. Sedangkan di luar Pulau Jawa, Sumatera dan Bali juga menjadi salah satu destinasi favorit para pelaku perjalanan libur Lebaran.

Cek Artikel:  Berlibur Sembari Belajar Etika, Datanglah ke Desa Wisata Nglanggeran

“Di Pulau Jawa khususnya Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta umumnya selalu mencapai tingkat tertinggi okupansi, termasuk pula Bogor, Bandung. Selain itu Terdapat pula Bali. Sedangkan Pulau Sumatera Mempunyai Tanda khas tersendiri Yakni destinasi lintas-provinsi khususnya di Sumatera Barat dan Sumatera Utara yang Mempunyai potensi peningkatan besar extend pergerakan wisata,” tambahnya.

Maulana menilai langkah Pemerintah yang secara Formal mencabut Pemberlakuan Restriksi Kegiatan Masyarakat (PPKM) Demi seluruh Distrik Indonesia pada Desember tahun Lampau akan turut berdampak pada kemudahan akses bagi para pelaku perjalanan sehingga berpotensi meningkatkan Nomor okupansi hotel.

“Demi PPKM biaya perjalanan meningkat seiring banyaknya kewajiban bagi pelaku perjalanan Demi melakukan Mekanisme perjalanan protokol kesehatan. Pada 2022 Meski Lagi Terdapat PPKM, faktanya peningkatan sudah terjadi ditambah adanya Cuti Serempak yang pada Demi itu cukup panjang Tiba sepuluh hari,” tuturnya.

Cek Artikel:  OYO rilis tren perjalanan sepanjang tahun 2023

Bukan adanya Restriksi kegiatan pada libur Lebaran kali dan didukung infrastruktur yang semakin Berkualitas, lanjut Maulana, memberikan banyak pilihan bagi masyarakat sehingga tren mudik atau berwisata menggunakan kendaraan pribadi akan meningkat.

“Demi ini pilihannya lebih banyak dibandingkan tahun Lampau, misalnya Demi itu naik pesawat Lagi banyak persyaratan prokes. Jadi, pilihan bagi pelaku perjalanan mencakup darat, laut, dan udara sudah semakin luas Demi ini,” kata Maulana.

Baca juga: Dispar sebut okupasi hotel di ajang WSBK 2023 Bukan penuh

Baca juga: Okupansi hotel di Mandalika menjelang WSBK 2023 mencapai 85 persen

Mungkin Anda Menyukai