Kota Pekalongan Nihil Kasus PMK

Kota Pekalongan Nihil Kasus PMK 
Akibat PMK Pasar Hewan Limpung, Kabupaten Batang ditutup sementara Demi kegiatan perdagangan hewan ternak. Images(Akhmad Safuan/MI)

KASUS penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak merebak di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah, Kota Pekalongan nihil kasus PMK.Meksipun demikian vaksinasi dan pengetatan tetap digencarkan Demi mencegah masuknya kasus tersebut di daerah ini. 

Di Pantura Jawa Tengah seperti Kabupaten Pekalongan, Pemalang dan Batang kasus PMK juga Lanjut meningkat hingga berujung Kematian, Tetapi Kota Pekalongan hingga Demi ini Tetap Kondusif (nihil) PMK.

“Bersyukur hingga Demi ini Kita Pekalongan belum Eksis hewan ternak terpapar PMK,” kata Pejabat Otoritas Veteriner pada Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan Fitria Khurniawati, Minggu (19/1).

Menurut Fitria Khurniawati dari jumlah populasi sapi sebanyak 420 ekor di Kota Pekalongan hingga kini belum Eksis terserang PMK, bahkan sebagai upaya pencegahan sebanyak 150 ekor diantaranya telah disuntik vaksin tahap pertama pada 16-17 Januari Lewat, sehingga langkah ini diharapkan akan semakin mengamankan sapi di daerah ini dari ancaman PMK. “Kita telah mendapatkan 300 dosis vaksin segera disuntikkan,” imbuhnya.

Cek Artikel:  Asrama Kodam di Makassar Hangus Terbakar, 10 KK Terpaksa Mengungsi

Selain melakukan pencegahan dengan vaksinasi, lanjut Fitria Kurniawati, Pemerintah Kota Pekalongan Lanjut berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah dan para peternak, dari mulai membersihkan dan penyemprotan disinfektan kandang, pemberian vitamin hingga melakukan pengawasan ketat lalulintas hewan ternak.

Sementara itu Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pekalongan mencatat sudah 55 kasus PMK menyerang hewan ternak di daerah itu, bahkan Eksis potensi Lanjut mengalami peningkatan cukup signifikan hingga upaya pencegahan Lanjut dilakukan. “Eksis peningkatan cukup signifikan karena memang Lewat lintas ternak meningkat belakangan ini,” ujar Dokter Hewan DKPP Kabupaten Pekalongan Mutasim Billah.

Cek Artikel:  Kabag Ops Polres Solok Selatan Dipecat Usai Tembak Tewas Kasat Reskrim

Selain memaksimalkan droping vaksin yang diterima, ungkap Mutasim Billah, pencegahan lain juga dikakukan terutama lalulintas hewan ternak karena aktivitas jual beli ternah terutama berasal dari luar daerah sangat riskan dalam penyebaran virus PMK itu 

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang Syam Manohara mengatakan hingga Demi ini sudah 150 ekor hewan ternak di daerah ini terpapar PMK, bahkan diantaranta Wafat akibat penyakit tersebut, sehingga setelah menerima vaksin sebanyak 1.000-2.000 dosis, maka vaksinasi digencarkan sebagai upaya mencegah wabah yang lebih besar.

“Kita telah menutup sementara sejumlah pasar hewan sebagai pencegahan penyebaran PMK, karena dari pasar hewan ini menjadi sumber penyebaran PMK paling potensial,” kata Syam Manohara.

Cek Artikel:  Kejagung Tangkap Jaksa Gadungan, Tipu Keluarga dan Mitra hingga Rp4,6 Miliar untuk judi Online

Daerah tetangga Kota Pekalongan yang juga mengalami serangan PMK terhadap hewan ternak, juga terjadi di Kabupaten Pemalang, menurut data di dinas pertanian setempat setidaknya sudah 22 ekor ternak yang terpapar PMK di tiga kecamatan berbeda. “Desa Banyumudal, Kecamatan Moga merupakan terbesar Kadus PMK di daerah ini yakni sebanyak 17 ekor,” demikian Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Pemalang Usni Marini. (H-3)

 

Mungkin Anda Menyukai