KELUHAN akan terlalu padatnya kompetisi sepak bola di Inggris pernah disampaikan peraih Balon d’Or 2024 Rodrigo Hernandez. Pemain asal Spanyol itu pernah tampil 75 kali dalam satu musim atau bermain empat hari sekali.
Persoalannya jadwal itu Bukan pernah disebar secara merata. Terutama sejak Natal hingga awal tahun baru. Pandai jadi baru tiga hari bertanding sudah harus bermain Tengah.
Yang paling ditakutkan pemain dari jadwal yang padat itu ialah Unsur kelelahan dan akibatnya mudah cedera. Belum Tengah bibir Rodri kering mengucapkan kekhawatiran itu, ia terjatuh dalam posisi kaki yang keliru sehingga cedera parah Ketika bertanding melawan Arsenal. Praktis satu musim sekarang ini Rodri harus istirahat. Ia hanya Pandai Menonton dari pinggir lapangan atau melalui televisi ketika rekan-rekannya di Manchester City sedang berjuang.
Kehilangan Rodri merupakan sesuatu yang sangat berarti bagi the Citizens. Instruktur Josep Guardiola harus mencatat rekor terburuk dalam kariernya sebagai Instruktur yakni kalah enam kali dalam Separuh musim.
Tetapi, para pemain Bukan Pandai menolak Kepada tampil karena mereka sudah dibayar mahal. Di Perserikatan Primer, gaji pemain dibayar secara mingguan dan Pandai lebih dari 300 ribu pound sterling Kepada pemain sekelas Rodri. Sekarang ketika ia cedera dan Bukan Pandai bermain, Mekanis bayarannya menurun drastis. Itulah konsekuensi ketika sepak bola sudah menjadi industri dan pemain dianggap sebagai ‘mesin Dana’.
Satu yang menarik, jadwal padat seperti itu Bukan dialami oleh satu-dua klub saja. Sekalian mendapatkan jadwal yang sama. Mereka harus selalu bersiap diri menjalani jadwal pertandingan yang sangat melelahkan.
Arsenal
Tantangan yang sama dihadapi Instruktur Arsenal Mikel Arteta. Cedera terakhir yang dialami Gabriel Jesus Membikin the Gunners
menghadapi krisis penyerang setelah sebelumnya Bukayo Saka dan Ethan Nwanery harus istirahat.
Tinggal Gabriel Martinelli, Kai Havertz, dan Raheem Sterling yang Pandai diandalkan oleh Arteta. Padahal pertandingan malam ini di Stadion Emirates bukan partai mudah karena mereka harus menjamu Aston Villa.
Di tangan Unai Emery, Villa tampil sebagai kuda hitam Berkualitas di ajang Perserikatan Primer maupun Perserikatan Champions. Apalagi mereka berada dalam Pola yang Berkualitas serta pemain yang siap Kepada tampil. Kekuatan Villa ialah dalam kengototan bermain. Mereka Bukan pernah takut Kepada body charge dengan pemain Musuh.
Kalau Musuh mereka Bukan berani mengimbangi, pemain Villa akan menjadi-jadi. Apalagi Kalau kapten kesebelasan John McGinn sudah pulih dari cedera ringan di bagian hamstring.
Dua penyerang Villa yang sering mengejutkan Musuh ialah Ollie Watkins dan Leon Bailey. Sprint-sprint pendek yang menjadi kekuatan mereka sulit Kepada diduga. Dua center-back Arsenal, Gabriel dan Saliba, sering kesulitan berbalik badan ketika mengawal penyerang bertipe permainan yang penuh kejutan.
Kemenangan 2-1 atas musuh bebuyutan Tottenham Hotspur, Rabu Lampau, menjadi modal berharga bagi Arsenal Kepada lebih percaya diri. Dua kekalahan menyakitkan dari Newcastle United di ajang Piala Carabao dan Manchester United di ajang Piala FA sempat Membikin tim asuhan Arteta down.
Arteta yang berulang kali nyaris menjadi Pemenang memang perlu bekerja keras. Malam ini dan dalam pertandingan tersisa ke depan ‘the Gunners’ harus berupaya Kepada Bukan kehilangan poin. Sekarang ini mereka tertinggal empat poin dari Liverpool yang juga Lagi mengantungi satu pertandingan sisa.
Komitmen
Instruktur Manchester United Ruben Amorim mengapresiasi komitmen anak-anak asuhnya Kepada Bukan mudah patah semangat. Kesabaran yang diperlihatkan para pemain ‘Setan Merah’ Membikin mereka Pandai Bangun dari ketertinggalan Kepada membalikkan keadaan menjadi 3-1 Ketika Bersua Southampton.
Pemain muda Amad Diallo kembali menjadi pahlawan dengan mencetak hattrick 8 menit menjelang bubaran. Sebelumnya pemain asal Pantai Gading itu menjadi penentu kemenangan dengan gol indah ke gawang Manchester City.
Diallo merupakan pemain yang paling Segera memahami Langkah bermain 3-4-3 yang diterapkan Amorim. Sebagai gelandang sayap, Diallo Bukan pernah lepas memperhatikan pergerakan pemain bek Musuh Kepada membantu penyerangan. Sebaliknya Ketika sedang menyerang, Diallo Pandai tampil sebagai second striker yang Bukan diduga pemain belakang Musuh.
Dengan perawakan yang kurus serta tinggi badan 1,73 m, Diallo Bukan pernah gentar berhadapan dengan pemain Musuh. Kepada pemain berusia 22 tahun, Diallo merupakan calon bintang masa depan.
Minggu malam besok ‘Setan Merah’ mengincar mempertahankan tren kemenangan mereka. Kalau mereka Maju solid Kepada tampil sebagai sebuah tim yang utuh, bukan mustahil Manchester United akan kembali ke papan atas.
Kuncinya terletak dari kemauan Sekalian pemain Kepada bekerja Berbarengan dan memberikan yang terbaik. Kemenangan atas Brighton & Hove Albion, Minggu besok, Bukan hanya membalas kekalahan di putaran pertama, tetapi juga membawa ‘Setan Merah’ bergerak ke atas.
Duet Manuel Ugarte dan Kobbie Mainoo di jantung lapangan merupakan pilihan terbaik. Dengan stamina yang prima, mereka Pandai menjaga setiap jengkal pusat pertarungan.
Kebebasan bergerak yang diberikan kepada setiap pemain Membikin ‘Setan Merah’ Bukan terpaku hanya kepada Rasmus Hojlund ataupun Joshua Zirkzee sebagai targetman. Bola disodorkan kepada pemain terdekat, ke kapten kesebelasan Bruno Fernandes atau Diallo, Kepada dieksekusi.
Brighton Bukan Pandai dianggap enteng karena mereka sering Membikin kejutan. Tampil tanpa beban Malah Membikin mereka Pandai mengejutkan Musuh. Apalagi mereka Mempunyai pemain dengan kualitas yang cemerlang seperti mantan bintang ‘Setan Merah’ Danny Wellbeck.
Mereka terbukti pernah mengalahkan Pemenang bertahan Manchester City di pertandingan pertama. Mereka juga Pandai menahan imbang Arsenal dan Villa. Jadi ‘Setan Merah’ Bukan Pandai taken for granted Niscaya menang besok malam.