SEKTOR Usaha Kecil Menengah (UKM) mencakup lebih dari 97% dari semua kategori bisnis yang ada dan berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN. Berkualitas di Singapura maupun Malaysia, UKM berkontribusi antara 40-50% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional masing-masing negara.
Tetapi belakangan bisnis ini sudah berjuang menghadapi banyak tantangan, termasuk kekurangan tenaga kerja terampil, kurangnya opsi pembiayaan dan dukungan pemerintah, gangguan platform, dan yang terbaru, inflasi yang berasal dari resesi ekonomi global yang sedang berlangsung.
Pendiri Richworks International Azizan Osman menilai penting bagi UKM untuk bisa melakukan pengembangan branding yang kuat guna menjawab tantangan ekonomi.
Baca juga : Pelaku Usaha Kecil dan Mikro di Cianjur bakal Dapat Donasi
“Ketika kita berbicara tentang branding, ini berarti menjadi nama pertama yang muncul di benak orang ketika memikirkan produk atau layanan tertentu,” ujar Azizan dalam keterangannya, Selasa (10/9).
Lebih dari sekadar logo atau nama yang menarik, branding merupakan bagian menciptakan kesan abadi yang membedakan bisnis dari pesaingnya di tengah kebisingan pasar. Agar berhasil, UKM perlu membuat merek mereka cukup ‘bersuara keras’ agar pelanggan mengingatnya ketika dihadapkan pada suatu kebutuhan.
“Misalnya, apa hal pertama yang terlintas dalam pikiran jika Anda diminta untuk membuat daftar merek yang dimulai dengan huruf ‘C’? Akan ada beberapa yang langsung terlintas di benak Anda dan itulah kekuatan branding yang kuat,” imbuhnya.
Baca juga : Ramalan Zodiak Sagitarius Selasa, 10 September 2024: Olahraga Teratur agar Sehat
Merek yang dianggap mudah diakses dan responsif cenderung lebih dipercaya dan direkomendasikan oleh pelanggannya, yang berarti memelihara hubungan dengan pelanggan sangat penting untuk kesuksesan merek untuk jangka panjang.
“Ini bukan hanya tentang memberikan produk atau layanan berkualitas; ini melibatkan penciptaan hubungan yang tulus dengan audiens Anda,” kata dia.
Berinteraksi dengan komunitas melalui interaksi media sosial, acara komunitas, webinar, atau bahkan sponsor lokal juga bisa dilakukan para pegiat UKM. Atau, pertimbangkan untuk menerapkan program yang mendorong umpan balik dan partisipasi pelanggan.
Baca juga : Indonesia Vietnam Perkuat Kerja Sama Dagang, Transaksi Dibidik Rp278 Triliun
“Kepada mencapai tujuan ini, strategi Corporate Relationship Management (CRM) yang efektif adalah pilihan terbaik Anda. Dengan sistem CRM yang dikelola dengan baik, Anda dapat menciptakan pengalaman yang disesuaikan untuk meningkatkan kepuasan, retensi, dan loyalitas pelanggan, yang semuanya berkontribusi pada pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan,” ungkap Azizan.
Bisnis yang sukses sering kali dibangun atas fondasi kepemimpinan yang kuat, dan cara paling efektif untuk meletakkan dasar bagi hal tersebut adalah melalui pengembangan 3C: Character (Kepribadian), Capacity Building (Pengembangan Kapasitas), dan Communication Skills (Keterampilan Komunikasi).
“Bila Anda memimpin dengan karakter, maka Anda akan memimpin dengan integritas, ketahanan, dan empati, yaitu sifat-sifat inti yang menjadi contoh yang kuat bagi tim Anda,” tandasnya.
Baca juga : Pengertian Ekonomi Makro, Tujuan dan Aspek Primernya
Arus kas yang stabil juga merupakan salah satu sumber kehidupan bisnis . Artinya dana dibutuhkan untuk pengeluaran, investasi peluang pertumbuhan, dan untuk menghadapi tantangan tak terduga. Mengetahui cara mengelola keuangan secara efektif dapat menjadi pembeda antara berkembang pesat dan bertahan hidup.
“itulah sebabnya memahami manajemen keuangan sangat penting,” katanya.
Turbulensi ekonomi menghadirkan ancaman dan peluang bagi UKM. Tetapi dengan strategi yang tepat, UKM tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga berkembang. Dalam lingkungan bisnis yang terus berubah saat ini.
“kemampuan beradaptasi dan inovasi adalah kunci untuk menjadi benar-benar tak terhentikan, dan dalam hal ini, cara terbaik untuk maju adalah bergabung dan menghadapi tantangan secara langsung,” tutup Azizan.(Z-8)