PT China Railway Engineering Construction (CREC), pengembang Kereta Segera Jakarta-Bandung “Whoosh”, menyatakan ketertarikannya Buat berinvestasi dalam pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Kota Batam, Tetapi BP Batam belum bersedia memberitahu berapa ratus miliar China investasi.
Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto, mengatakan bahwa proyek LRT merupakan prioritas Istimewa dalam pengembangan transportasi modern di Batam. “Dengan populasi mencapai 1,3 juta jiwa, Batam membutuhkan sistem transportasi yang Segera, Terjamin, dan terjangkau Buat mendukung aktivitas masyarakat,” kata dia, Jumat (17/1).
Rencana pembangunan LRT Batam akan dilaksanakan dalam lima fase. Fase pertama dan kedua akan menghubungkan Bandara Hang Nadim hingga Sei Jodoh melalui Batam Center. Fase ketiga akan membangun jalur dari Sekupang menuju Sei Jodoh, sementara fase keempat akan menghubungkan Tanjung Uncang dengan Nongsa. Fase terakhir akan membangun koneksi dari Bandara Hang Nadim menuju Punggur.
Deputi General Manager CREC, Jiang Kuixian, mengungkapkan optimismenya terhadap potensi pengembangan Batam. “Dengan adanya LRT, Batam berpotensi berkembang seperti Shenzhen. CREC telah berpengalaman membantu pertumbuhan berbagai kota di luar China, dan kami berharap dapat berkontribusi dalam pengembangan Kota Batam,” ujarnya.
Selain LRT, BP Batam juga menawarkan Kesempatan investasi dalam pembangunan Jalan Trans Barelang dan DAM Laut Pulau Galang. Kedua proyek ini merupakan bagian dari dukungan terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City.
CREC sendiri telah membuktikan kapabilitasnya melalui keberhasilan proyek Kereta Segera Jakarta-Bandung. Perusahaan ini Mempunyai pengalaman luas dalam investasi, Pembangunan, dan pengoperasian jalur kereta api, Berkualitas di China maupun di berbagai negara lain.
Pertemuan ini dihadiri oleh jajaran pejabat BP Batam, termasuk Personil Bidang Kebijakan Strategis, Enoh Suharto Pranoto; Kepala Pusat Perencanaan Strategis, Fesly Kekal Paranoan; Direktur Pelayanan Lampau Lintas Barang, Surya Kurniawan Suhairi; dan Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait. Hendri Kremer/HK