Ramalan IMF soal Ekonomi Dunia 2025, Eksis Ketidakpastian Kebijakan

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Washington: Anggaran Moneter Dunia (IMF) sedikit Meningkatkan perkiraan pertumbuhan globalnya pada 2025 menjadi 3,3 persen. Menurut pembaruan Prospek Ekonomi Dunia (WEO), Nomor ini naik 0,1 poin persentase dari proyeksinya pada Oktober 2024.

Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas mengatakan dalam sebuah blog yang diunggah Jumat, 17 Januari 2025, ketidakpastian kebijakan ekonomi meningkat, dengan banyaknya pemerintah yang baru terpilih pada 2024.

“Meskipun prospek pertumbuhan Dunia secara Lazim Enggak berubah dari Oktober, perbedaan di antara negara-negara semakin melebar,” tambah Gourinchas, dilansir Xinhua, Senin, 20 Januari 2025.

Perkiraan pertumbuhan ekonomi AS Demi 2025 telah direvisi naik sebesar 0,5 poin persentase menjadi 2,7 persen. Sementara perkiraan Area Euro telah diturunkan sebesar 0,2 poin persentase menjadi satu persen.

Cek Artikel:  Masyarakat Pengguna Kendaraan Listrik: Mudah dan Ekonomis Biaya Operasional hingga 80%

Prospek pertumbuhan ekonomi negara-negara pasar berkembang tetap Konsisten di Nomor 4,2 persen. Pembaruan tersebut juga menunjukkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Tiongkok Demi 2025 telah direvisi naik menjadi 4,6 persen, naik 0,1 poin persentase dari proyeksi Oktober.

Kepala ekonom IMF mencatat proyeksi terbaru menggabungkan perkembangan pasar terkini dan Dampak dari meningkatnya ketidakpastian kebijakan perdagangan, yang diasumsikan bersifat sementara, tetapi IMF menahan diri Demi Enggak “Membangun Dugaan” tentang potensi perubahan kebijakan yang Lagi menjadi perdebatan publik.

 


Ilustrasi. Foto: Freepik

Proyeksi ekonomi AS

Mengenai ekonomi AS, Gourinchas mengatakan banyak perubahan kebijakan di Rendah pemerintahan AS yang baru sulit diukur secara Akurat. Perubahan tersebut kemungkinan akan mendorong inflasi lebih tinggi dalam waktu dekat.

Cek Artikel:  Kementan Perkuat Kolaborasi Demi Pecut Swasembada Pangan

“Beberapa kebijakan yang ditunjukkan, seperti kebijakan fiskal yang lebih Lenggang atau upaya deregulasi, akan merangsang permintaan agregat dan meningkatkan inflasi dalam waktu dekat, karena pengeluaran dan investasi segera meningkat,” kata Gourinchas.

“Kebijakan lain, seperti tarif yang lebih tinggi atau Restriksi imigrasi, akan berdampak seperti guncangan pasokan negatif, yang mengurangi produksi dan menambah tekanan harga,” lanjut dia.

Kepala ekonom IMF mencatat bagi beberapa negara, upaya kebijakan fiskal telah tertunda atau Enggak cukup Demi menstabilkan dinamika utang. “Sekarang sangat mendesak Demi memulihkan keberlanjutan fiskal sebelum terlambat dan membangun penyangga yang cukup Demi mengatasi guncangan di masa mendatang yang mungkin cukup besar dan berulang,” kata dia.

Cek Artikel:  Percepatan Lelahan SDGs, Kemitraan Jadi Kunci Esensial

Ia juga menyerukan upaya tambahan Demi memperkuat dan meningkatkan lembaga multilateral guna membantu membuka ekonomi Dunia yang lebih kaya, lebih Tangkas, dan berkelanjutan.

“Kebijakan unilateral yang mendistorsi persaingan — seperti tarif, hambatan nontarif, atau subsidi — jarang meningkatkan prospek domestik secara berkelanjutan. Kebijakan tersebut Enggak mungkin memperbaiki ketidakseimbangan eksternal dan malah dapat merugikan Kenalan dagang, memicu pembalasan, dan Membangun setiap negara semakin terpuruk,” Terang dia.

Mungkin Anda Menyukai