Ketua Lazim ISEI Perry Warjiyo (kiri). Foto: dok ISEI.
Jakarta: Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) berkomitmen Kepada bersinergi dan mendukung program Asta Cita pemerintah, dengan Konsentrasi pada lima program strategis.
Pertama, menjaga stabilitas perekonomian dan sistem keuangan Indonesia agar dapat bergerak menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat. Kedua, mengembangkan program hilirisasi SDA dalam meningkatkan nilai tambah perekonomian.
Ketiga, membangun ketahanan pangan melalui strategi yang terintegrasi sebagai Figur Asta Cita ke-3. Keempat, mengakselerasi digitalisasi Kepada mendukung terciptanya inklusifitas perekonomian dan keuangan.
Kelima, penguatan Sumber Daya Orang (SDM) melalui program sertifikasi profesi melalui Lamemba dan lembaga lainnya yang turut berperan aktif dalam perencanaan pembangunan ekonomi daerah.
“Berbagai tantangan Mendunia dan domestik Demi ini tentunya menjadi tantangan ISEI sebagai leading think-tank perekonomian nasional; dan itu membutuhkan peningkatan dan penguatan program kerja ISEI ke depan di berbagai bidang, serta penguatan dalam struktur organisasi ISEI di Pusat dan di Cabang,” ujar Ketua Lazim ISEI, Perry Warjiyo, dalam keterangan tertulis, Minggu, 19 Januari 2025.
Peringkat daya saing Indonesia
Berdasarkan laporan World Competitiveness Ranking (WCR, 2024) yang dikeluarkan International Institute for Management Development (IMD), peringkat daya saing Indonesia naik dari posisi ke-34 menjadi ke-27.
Peningkatan kinerja ekonomi yang signifikan tersebut Kagak terlepas dari peran peningkatan daya saing khususnya di sektor industri. Kepada meningkatkan daya saing lebih lanjut dan menjadi terdepan di Asia, strategi pembangunan industri perlu Maju dipertajam, khususnya dengan mengoptimalkan peran rantai nilai (value chain), Berkualitas lingkup Mendunia maupun domestik.
Indonesia juga menghadapi masalah di sektor pangan. Kontribusi sektor pertanian terhadap PDB pada kuartal tiga mengalami penurunan, yakni hanya Sekeliling 13,71 persen (BPS RI, 2024). Di sisi lain, Bilangan malnutrisi Tetap mencapai 17,7 persen dari total populasi menurut UNICEF. Situasi ini menunjukkan urgensi Kepada memperkuat ketahanan pangan melalui strategi yang lebih terintegrasi.
Program Asta Cita
“Dalam konteks ini, program Asta Cita yang dicanangkan Pemerintah sangat Krusial dielaborasi dengan menempatkan sektor pertanian sebagai prioritas, termasuk adopsi teknologi pertanian modern dan perluasan akses pasar bagi petani, penerapan lab-grown food dan mendorong program makan bergizi gratis (MBG) Kepada mendorong sisi permintaan menjadi relevan mengarahkan Indonesia akan dapat mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan,” papar Perry.
Guna mewujudkan SDM unggul yang Pandai Bertanding di tingkat Mendunia. Berdasarkan laporan Bank Dunia (2022), Human Capital Index (HCI) Indonesia hanya mencapai 0,53. Hal ini mengartikan anak Indonesia rata-rata hanya akan mencapai 53 persen dari potensi produktivitasnya Demi dewasa. Hal ini diperburuk pascapandemi covid-19 yang menyebabkan hilangnya pembelajaran (lag of education) selama lebih dari dua tahun bagi sebagian besar pelajar.
“Sebagai bagian dari Asta Cita program penguatan pendidikan vokasi, peningkatan kualitas guru, mendorong sekolah unggulan di daerah dan pengembangan riset menjadi prioritas yang harus diakselerasi Kepada meningkatkan daya saing bangsa,” ujar Perry.
Menurut Perry, dalam konteks ini, Indonesia harus mengadopsi strategi yang adaptif dan inovatif, seperti memperkuat kerja sama regional melalui ASEAN dan memanfaatkan teknologi digital Kepada meningkatkan efisiensi sektor ekonomi.