Pemimpin Alawi Suriah Serukan Persatuan Nasional atas Sektarianisme

Kaum Suriah bersorak-sorai merayakan tumbangnya rezim Bashar al-Assad. (Anadolu Agency)

Damaskus: Imam Zulfikar Fadil Gazal, seorang tokoh terkemuka dalam komunitas Alawi Suriah, menyerukan persatuan berdasarkan identitas nasional, mendesak Kaum Suriah Kepada mengesampingkan perbedaan sektarian Kepada membangun negara yang lebih kuat dan bersatu.

Gazal, imam Masjid Imam Alhasan Al Askari di Latakia, mendesak Kaum Suriah Kepada bersatu dalam semangat patriotisme dan solidaritas Ketika Suriah memasuki era baru setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad.

“Apabila afiliasi sektarian Anda merugikan afiliasi nasional Anda, tinggalkan sekte tersebut dan utamakan tanah air,” kata Gazal kepada Anadolu Agency, Sabtu, 18 Januari 2025.

“Ketika peristiwa dimulai di Suriah pada tahun 2011, kami Kagak Ingin negara tersebut mencapai hasil yang Kagak kami inginkan, tanah air terpecah belah, atau Segala orang hancur,” lanjutnya.

Cek Artikel:  Cetak Sejarah! Yoon Suk Yeol Jadi Presiden Pertama Korsel yang Ditangkap

“Kami menyerukan penerapan prinsip-prinsip kesucian dan Asmara yang mengikat Kaum Suriah Serempak-sama,” ungkap Gazal.

Ia juga menegaskan bahwa fondasi negara dan bangsa yang kuat terletak pada Asmara tanah air, persatuan, dan niat yang Lurus.

“Kami sampaikan kepada siapa pun yang mendengarkan kami, mengikuti kami, dan mendengar Usulan serta khotbah kami: Tanah air dan Asmara tanah air adalah pelindung Segala golongan, dan setiap proyek dan rencana harus dibangun di atas dasar ini. Sebaiknya hanya Eksis satu golongan, Adalah golongan Asmara.”

Keadilan harus ditegakkan

Ia menggarisbawahi pentingnya akuntabilitas dalam mencegah kerusakan lebih lanjut, mengabaikan relevansi afiliasi sektarian seorang pelaku kejahatan.

“Siapa pun yang melakukan kejahatan harus dimintai pertanggungjawaban. Langkah pertama menuju akuntabilitas adalah mengungkap kesalahan dan mengungkap kerugiannya,” tutur Gazal.

Cek Artikel:  Nobel Perdamaian 2024 Isyaratkan Senjata Nuklir Rugikan Dunia

“Pelaku harus dimintai pertanggungjawaban agar mereka Kagak melakukan pembantaian atau melakukan tindakan keji dan Jelek Tengah,” sambungnya.

Ia mencatat bahwa pascarezim Assad di Suriah, beberapa masalah diselesaikan melalui dialog di antara Segala lapisan masyarakat, yang bertujuan membangun negara yang menghindari kesalahan masa Lampau dan Kagak menindas rakyatnya.

Merefleksikan pemulihan pascakonflik Latakia, Gazal mengatakan kota tersebut mengalami manfaat rekonsiliasi tanpa pembalasan.

“Di Latakia, kami mengalami Dampak penaklukan dan kemenangan yang diraih tanpa balas dendam,” katanya.

Meski terdapat perbedaan sektarian, ia menekankan inklusivitas kewarganegaraan.

“Jalani kewarganegaraan Anda. Larutkan dalam Asmara tanah air, di mana Segala orang menjadi satu hati, satu sekte, dan satu struktur,” pungkas Gazal.

Cek Artikel:  Rumah Sakit di Tawian Kebakaran, Sembilan Tewas Usai Sempat Dirawat

Baca juga:  Bashar al-Assad Dinobatkan sebagai Pemimpin Terkorup 2024 Versi OCCRP

Mungkin Anda Menyukai