AKTOR Reza Rahadian mengaku mendapat banyak sekali pelajaran berlakon dan menjadi pemain teater yang Bagus dari aktor senior Slamet Rahardjo selama sesi latihan lakon bertajuk Dag Dig Dug.
“Satu, honored, saya Pandai di-direct langsung oleh Mas Slamet dalam kapasitas saya sebagai seorang aktor. Dia adalah orang yang saya kagumi dan saya hormati,” kata Reza Ketika ditemui di sela latihan pementasan lakon Dag Dig Dug di Jakarta, Kamis (16/1).
Reza mengatakan bermain lakon Serempak Slamet merupakan sebuah pengalaman berharga baginya. Banyak ilmu yang Pandai ia dapat selama sesi latihan berlangsung, seperti Langkah menjadi aktor yang Bagus hingga Langkah menghanyutkan penonton dalam pertunjukan.
Menurut Reza, Slamet memberikan ilmu-ilmu itu dengan gayanya yang Getol bercerita.
Pemain Sinema Habibie dan Ainun itu bahkan menyebut Dag Dig Dug sebagai karya seni hasil kolaborasi lintas generasi yang berhasil, karena Seluruh aktor dari kalangan usia dapat bersatu membawakan sebuah kisah yang membahas mengenai kegelisahan dan Asa dalam masyarakat.
“Sebagai seorang aktor, saya angkat topi (Kepada beliau). Saya belajar banyak dari beliau dan aktor senior lainnya,” ujar Reza.
Aktor senior lain yang turut beradu akting dengan Reza adalah Niniek L. Karim. Reza mengatakan bermain satu Podium dengan Niniek merupakan sebuah keberuntungan.
Reza mengaku kagum dengan konsistensi Niniek yang tetap berkarya di usia yang sudah lanjut. Daya Niniek yang positif dan mencintai dunia peran, menurut Reza, menjadi Dalih kuat dari eksistensinya yang Enggak redup hingga kini.
“Beliau luar Normal, dia (Niniek) adalah sesuatu, dia Lagi Eksis di sini, Lagi bermain Sinema, Lagi aktif berkarya dan itu luar Normal. Saya
berharap bahwa suatu Ketika nanti, ketika saya tiba di umur beliau-beliau ini, saya Lagi Pandai memberikan kontribusi terhadap dunia seni,” ungkap aktor Kelahiran 1987 itu.
Pementasan lakon bertajuk Dag Dig Dug merupakan sebuah pertunjukan yang disajikan oleh Teater Terkenal Serempak AP Production dan Bakti Budaya Djarum Foundation. Kisah dalam pertunjukan itu ditulis oleh Putu Wijaya dan akan disutradarai oleh Slamet Rahardjo.
Lakon itu akan diselenggarakan selama dua hari Merukapan pada Sabtu (25/1) dan Minggu (26/1) pukul 19.00 WIB di Teater Salihara, Jakarta. (Ant/Z-1)