Israel Lagi Serang Gaza, Pengamat Lemahnya Kesepakatan Gencatan Senjata

Israel masih Serang Gaza, Pengamat: Lemahnya Kesepakatan Gencatan Senjata
Serangan Israel ke Gaza.(Al Jazeera)

PENGAMAT Global Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Faris Al-Fadhat menilai Lagi Eksis serangan-serangan dari Israel menunjukkan lemahnya upaya gencatan senjata yang akan disepakati Israel-Hamas.

“Gencatan senjata ini juga punya potensi Demi dilemahkan dengan boikot dari partai pendukung Netanyahu,” kata Faris dihubungi Media Indonesia, Jumat (17/1).

Menurut Faris, partai Jewish Power hanya Mempunyai enam kursi di parlemen tetapi Bisa mengurangi koalisi Benjamin Netanyahu Demi membentuk mayoritas di parlemen yang beranggotakan 120 orang. 

“Mereka memaksa Netanyahu Demi mengagalkan gencatan senjata. Ini menunjukkan Lagi sangat lemah upaya gencatan senjata,” sebutnya.

Dia tak memungkiri bahwa akan terjadi kerentanan terhadap gencatan senjata sehingga potensi gencatan senjata secara permamen Tak akan terwujud.

Cek Artikel:  Wabah Misterius di Kango WHO Laporkan 406 Kasus dan 31 Kematian

“Kalau nanti gencatan senjata ini tetap berhasil dilakukan, tetapi ini akan sangat lemah dan Tak akan bertahan Lamban Karena berbagai upaya dan ditentukan oleh klausul kesepakatan negosiasi,” paparnya.

Menurutnya, Apabila negosiasi itu tetap Bisa berjalan Bagus dan klausul kesepakatan dibuat lebih Lenggang serta Eksis kesempatan Demi bernegosiasi, gencatan senjata akan berlangsung Lamban.

“Tetapi, Apabila Eksis gangguan selama gencatan senjata itu, ini Bisa akan berbalik atau digagalkan. Di antaranya Eksis serangan-serangan, Bagus dari militer Israel maupun dari Palestina (Hamas),” tegasnya.

Dia menambahkan bahwa kabinet Israel Lagi akan bersidang Demi meratifikasi kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera Gaza.

Cek Artikel:  Presiden Prabowo We Want to be a Good Neighbor

“Meskipun Pengesahan dilakukan belakangan tetapi sudah Eksis kesepakatan, ini akan dilaksanakan dan menunggu waktu,” pungkasnya. (Z-2)

Mungkin Anda Menyukai