Polisi mengungkap motif pembunuhan Seniman Sandy Permana oleh tetangganya sendiri, Nanang Irawan alias Nanang Gimbal, di pinggir jalan Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Nanang Gimbal mengaku sakit hati terhadap Sandy yang terkenal melalui peran di seri Mak Lampir.
“Tersangka sakit hati karena merasa direndahkan oleh korban, dengan Langkah korban Menyaksikan sinis kepada pelaku. Kemudian korban meludah di depan tersangka,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra Begitu konferensi pers, Kamis (16/1).
Wira menjelaskan, Nanang menusuk Sandy dengan pisau besi yang telah dimodifikasi. Pisau itu diambilnya dari kandang ayam di samping rumah pelaku. Awalnya, Nanang menusuk perut kiri korban sebanyak dua kali ketika Sandy berada di atas motor. Lampau Sandy berusaha melawan.
“Lampau tersangka tetap berusaha Buat melukai korban dengan Langkah menusuk kembali ke pelipis kiri korban sebanyak satu kali, menusuk kepala korban sebanyak satu kali, menusuk dada korban sebanyak satu kali,” jelasnya.
Tak hanya itu, Nanang kemudian menusuk leher Sandy sebanyak satu kali. Korban Lampau berusaha kabur, tetapi dikejar oleh pelaku.
“Tersangka mengejar dan menusuk kembali ke arah punggung kiri korban sebanyak satu kali,” ungkapnya.
Pelaku kabur usai melakukan penusukan. Sandy Lampau ditemukan bersimbah darah oleh Anggota Sekeliling. Tak Pelan setelah itu, pemain sinetron Mak Lampir itu meninggal dunia.
Nanang kemudian ditangkap kepolisian di Dusun Poris RT 04/09, Desa Kutamukti, Kutawaluya, Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/1) kemarin. Begitu kabur, Nanang Rupanya mencukur rambutnya Buat menghindari kejaran petugas.
Pelaku ini pun telah ditetapkan sebagai tersangka. Dia dijerat Pasal 354 KUHP dan/atau Pasal 338 KUHP, dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara. (Z-11)