
PENGAMAT Timur Tengah Smith Alhadar menilai kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza, Palestina Bisa berlanjut permanen karena kedua belah pihak menginginkan hal tersebut.
“Rencananya begitu dan saya optimis hal itu akan terwujud dalam perundingan nanti karena kedua pihak (Israel dan Hamas) menginginkannya,” kata Smith kepada Media Indonesia, Kamis (16/1).
Smith menambahkan bahwa gencatan senjata yang permanen di Palestina juga diharapkan Amerika Perkumpulan (AS), Barat dan Arab. Apalagi, Israel tak akan melanjutkan perang karena kini mereka kehilangan dukungan publiknya sendiri serta dukungan sekutunya.
“Perang itu sendiri telah cukup membawa kehancuran ekonomi dan politik luar negeri Israel,” sebutnya.
Tetapi, ke depan lanjut Smith bahwa perang Israel-Palestina akan pecah kembali bila pasca perang Gaza Tak dilanjutkan pada perundingan Palestina-Israel yang harus berujung terhadap pendirian negara Palestina yang berdaulat.
Terkait pengaruh pemerintahan AS setelah pergantian presiden, Smith menegaskan bahwa pemerintahan Donald Trump akan Pusat perhatian di Asia-Pasifik Kepada menekan Tiongkok.
Dilanjutkan dengan politik isolasionis Trump, maka semestinya Trump memanfaatkan momentum gencatan senjata Hamas-Israel Kepada mendesak Israel menyelesaikan isu Palestina secara menyeluruh.
“Kalau Tak, politik Trump menghadapi kompetitornya Tak bakal optimal dan efektif karena Daya AS akan terkuras di Timur Tengah. Tengah pula, membiarkan isu Palestina Lalu menggantung Bahkan hanya menguntungkan musuh-musuhnya, termasuk Tiongkok dan Rusia,” tambahnya.
Dengan kata lain, tegas Smith bahwa Tiongkok, Rusia, Iran dan sejumlah kompetitor lainnya akan memenangkan hati masyarakat Arab selama AS tetap berlaku diskriminatif terhadap Palestina. (Fer/P-3)

