KENAIKAN harga telur ayam sebagai salah satu bahan pokok yang tergolong tinggi di Provinsi Aceh tergolong cukup meresahkan. Pasalnya, kenaikan itu sangat terasa oleh ibu rumah tangga pembeli atau konsumen lainnya.
Telur ayam broiler misalnya, sudah dua bulan terakhir harganya bertahan tinggi. Padahal, biasanya kenaikan harga itu hanya terjadi Begitu menjelang Nataru.
Amatan Media Indonesia, di Kota Sigli, Ibu Kota Kabupaten Pidie, pada Selasa (14/1) misalnya, harga telor ayam broiler ukuran besar (jumbo) dari dua bulan Lampau Rp52.000/papan (30 butir), sekarang naik menjadi Rp62.000/papan. Lampau telir ayam broiler ukuran sedang dari sebelumnya Rp47.000/papan, sekarang naik menjadi Rp55.000/papan. Kenaikan harga itu juga terjadi di Banda Aceh, Ibu Kota Provinsi Aceh, Kabupaten Aceh Besar, dan Kabupaten Bireuen.
Tak diketahui secara Jernih apakah bertahannya tinggi harga sudah dua bulan terakhir karena krisis produksi atau banyak permintaan pasar.
“Kalau sudah dua bulan harganya Tetap tinggi, Jangan-jangan Terdapat permainan pasar,” tutur Irwansyah, tokoh masyarakat Kota Sigli, kepada Media Indonesia, Selasa (14/1).
Tingginya harga telur ayam yang sudah bertahan Pelan itu telah meresahkan ibu rumah tangga, pemilik warung nasi, pedagang martabak telur Aceh, dan penjual jajanan bertelor lainnya. Karena harga makanan atau jajanan yang mereka jual Tetap seperti Normal atau Tak Dapat dinaikkan.
Padahal, berbagai bahan resep makanan itu sudah naik. Selain telur, harga bawang, tomat, cabai merah, jahe, bawang merah hingga minyak goreng sudah mengalami kenaikan sejak akhir November 2024 hingga sekarang. (MR/J-3)