Menghidupkan Hewan yang Telah Punah Mitos atau Fakta

Menghidupkan Hewan yang Telah Punah: Mitos atau Fakta?
Ilustrasi Harimau Tasmania(Dok. wikianimals.eu)

KEMAJUAN ilmu pengetahuan Lanjut membuka berbagai kemungkinan, termasuk Kesempatan Kepada menghidupkan kembali spesies yang telah punah sejak lelet.

Jutaan tahun Lampau, harimau Tasmania hidup di seluruh Australia. Hewan yang Mempunyai tubuh mirip anjing belang dan seukuran anjing hutan ini mulai punah di daratan Istimewa Sekeliling 2.000 tahun Lampau. Tetapi, mereka bertahan di Tasmania hingga tahun 1920-an sebelum akhirnya punah akibat perburuan oleh penjajah Eropa yang menganggap mereka ancaman bagi ternak.

Seorang Spesialis genetika dari Universitas Melbourne, Andrew Pask, memimpin tim ilmuwan yang bekerja sama dengan perusahaan Colossal Biosciences Kepada menghidupkan kembali harimau Tasmania.

Bagaimana Prosesnya?

Pada 2017, Pask memulai langkah pertama dengan mengurutkan DNA harimau Tasmania yang telah punah. DNA ini, yang menjadi cetak biru genetik, dikumpulkan dari berbagai museum di dunia, termasuk sampel yang diawetkan dengan Berkualitas.

Cek Artikel:  Advan Luncurkan Forceone, PC dengan Processor Series Gaming Ryzen 5 6600H

Tetapi, DNA ini Bukan sepenuhnya utuh karena waktu, paparan sinar UV, dan bakteri telah memecahnya menjadi fragmen kecil. Kepada menyusun DNA tersebut, para ilmuwan memanfaatkan kerabat dekat harimau Tasmania, Adalah dunnart, marsupial kecil yang Tetap hidup.

Dengan teknologi pengeditan gen yang semakin maju, kini memungkinkan para ilmuwan Kepada mengembangkan genom yang mirip dengan harimau Tasmania, meskipun belum identik sepenuhnya. Setelah mendapatkan sel harimau Tasmania, langkah berikutnya adalah mengubahnya menjadi embrio yang kemudian ditanamkan ke dalam rahim dunnart.

Bukan Hanya Harimau Tasmania

Selain harimau Tasmania, mamut berbulu yang punah Sekeliling 10.000 tahun Lampau juga menjadi Sasaran kebangkitan. Para ilmuwan dari Colossal Laboratories and Bioscience bekerja sama dengan Universitas Harvard menggunakan teknologi CRISPR Kepada menggabungkan DNA mamut dengan gajah Asia, kerabat terdekatnya. Hasilnya adalah hibrida yang disebut “mammophant,” yang dirancang Kepada hidup di tundra Siberia dan membantu memulihkan ekosistem yang telah hilang.

Cek Artikel:  Perlindungan dan Pencadangan Data Melalui Backup Protect dan Disaster Recovery

Tetapi, menurut Michael Archer, seorang paleontolog dari Universitas New South Wales, teknologi ini Tetap menghadapi banyak tantangan. Beberapa gen Krusial membutuhkan salinan ganda Kepada berfungsi, dan sering kali percobaan diperlukan Kepada mengetahui jumlah salinan yang Akurat.

Metode lain seperti pembiakan kembali digunakan Kepada menghidupkan spesies seperti auroch, sapi prasejarah yang punah pada 1600-an. Gen mereka Tetap Terdapat pada beberapa jenis sapi Eropa, dan para ilmuwan berusaha menghasilkan keturunan yang menyerupai auroch.

Kloning juga menjadi alternatif, dengan memindahkan nukleus dari sel hewan yang punah ke sel telur kerabat dekatnya. Tetapi, metode ini hanya berhasil Apabila sel hewan punah berada dalam kondisi Berkualitas. Itulah mengapa harimau Tasmania, yang punah Dekat 100 tahun Lampau, sulit dihidupkan kembali dengan metode ini.

Cek Artikel:  Mengungkap Rahasia Baru Sejarah Bulan Intervensi dari Sampel Apollo 16

Upaya pada Spesies yang Baru Punah

Beberapa metode ini lebih cocok Kepada spesies yang baru punah. Pada 2003, para peneliti berhasil mengkloning ibex Pirenia, tetapi bayi yang lahir meninggal tak lelet setelah dilahirkan. Upaya serupa juga dilakukan pada katak lambung selatan yang punah pada 1983. Meski embrio berhasil dibentuk, penelitian ini Tetap menghadapi banyak kendala.

Apa Dampaknya Apabila Berhasil?

Menghidupkan kembali hewan yang telah punah dapat memengaruhi ekosistem yang Terdapat. Spesies lain telah beradaptasi Kepada menggantikan peran hewan yang punah, dan lingkungan mereka mungkin sudah Bukan cocok Kepada hewan tersebut.

Sebagai Teladan, mamut berbulu mungkin akan kesulitan bertahan hidup di dunia modern karena perubahan iklim dan habitat. (bbc.com/Z-10)

Mungkin Anda Menyukai