Menunggu Persembahan Terakhir Juergen Klopp

Menunggu Persembahan Terakhir Juergen Klopp
Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola(MI/Ebet)

BANYAK orang yang menjadikan jabatan sebagai segala-galanya. Bahkan dengan jemawa merasa bahwa tidak pernah ada orang lain yang bisa menggantikan sehingga dengan segala cara berupaya mempertahankan jabatan mereka. Tetapi, pandangan itu tidak berlaku bagi seorang Juergen Klopp.

Instruktur asal Jerman itu pekan lalu secara mengejutkan memutuskan untuk meninggalkan Liverpool seusai musim kompetisi nanti. Keputusan yang tiba-tiba itu tentu saja mengagetkan pihak klub, pemain, dan juga The Kop, pendukung fanatik Liverpool.

“Bukannya saya ingin pergi, melainkan lebih dari itu, saya harus pergi,” tegas Klopp menjawab pertanyaan mantan bintang Manchester United, Rio Ferdinand. “Apabila saya tidak bisa menjadi orang yang mampu mendorong tim lolos ke Perserikatan Champions, mengapa saya harus tetap melakukan pekerjaan itu?”

Baca juga : Asia Tenggara di Tengah Kekuatan Sepak Bola Asia

“Saya tidak pernah suka ketika Anda masih memegang jabatan, tetapi tidak bisa serius mengerjakannya. Saya tidak ingin sekadar menjadi penumpang. Pekerjaan itu terlalu penting. Itu sebabnya saya memutuskan untuk melepaskan jabatan ini,” tambah Klopp.

Apa yang lalu akan dikerjakan? Menurut Klopp, ia masih akan berpikir sambil menyelesaikan tugas pada musim terakhir sekarang ini. Sekarang fokus utamanya ialah membawa Liverpool untuk bisa memenangi kompetisi yang masih dijalani.

‘Si Merah’ akan memainkan pertandingan final Piala Langkahbao melawan Chelsea pada 25 Februari mendatang. Liverpool yang saat ini masih memimpin klasemen Perserikatan Istimewa akan tampil di 16 besar Piala FA dan memainkan pertandingan di 16 besar Perserikatan Eropa.

Cek Artikel:  Kekerasan terhadap Perempuan Disabilitas Perspektif Advokasi dan Kesadaran

Baca juga : Sepak Bola pun Menegakkan Etika

 

Diuji Arsenal

Tetapi, keinginan terbesar Klopp sebelum meninggalkan Liverpool ialah membawa tim asuhannya memenangi lagi Perserikatan Istimewa. Itulah yang akan bisa membawa ‘si Merah’ kembali berkompetisi di Perserikatan Champions pada musim mendatang, seperti obsesinya.

Baca juga : Perjalanan Terakhir Menuju Tangga Pemenang

Tetapi, perjalanan menuju tangga juara tidaklah mudah. Dalam periode lima hari, Liverpool harus melewati rintangan berat, yakni menghadapi dua klub besar asal London, Chelsea dan Arsenal.

Rintangan pertama Rabu lalu sudah dilewati Virgil van Dijk dan kawan-kawan dengan sempurna. Meski diwarnai kegagalan Darwin Nunez untuk menjadi algojo penalti, Liverpool mampu menjinakkan Chelsea 4-1 di Anfield.

Besok malam, keadaan agak berbeda karena tim asuhan Klopp harus bertandang ke Stadion Emirates. Mereka harus memainkan pertandingan penting di kandang Arsenal.

Baca juga : Boxing Day Penentu Pemenang Paruh Kompetisi

Terdapat dua hal yang membedakan pertandingan Minggu dengan Rabu lalu. Pertama, Liverpool masih belum yakin untuk bisa memainkan gelandang bertahan andalannya, Alexis Mac Allister. Macca sempat berbenturan lutut dengan pemain Chelsea sehingga harus menjalani perawatan.

Gelandang asal Argentina itu terpaksa bermain penuh 90 menit di tengah rasa sakitnya karena Liverpool tidak mungkin mengganti lagi pemainnya. Begitu Macca mengalami cedera, Klopp sudah melakukan lima pergantian pemain.

Unsur kedua, Arsenal bukan hanya ingin membalas kekalahan 0-2 di ajang Piala FA, 8 Januari lalu, melainkan juga mulai menemukan kembali jalur kemenangannya. Setelah melewati perjalanan berat selama satu bulan lebih, tim asuhan Mikel Arteta mencatat dua kemenangan terakhir atas Crystal Palace dan Nottingham Forest.

Cek Artikel:  Pemilu dan Daya Tahan Demokrasi

Baca juga : Era Wonderkids belum Tiba

Jeleknya prestasi Arsenal sempat membuat para pemainnya frustrasi. Bahkan, dua pemain belakang the Gunners, Ben White dan Oleg Zinchenko, sampai sempat bertengkar sendiri di lapangan hingga harus dilerai Arteta.

Pertengkaran itu dilihat Arteta sebagai sikap peduli dari kedua pemain terhadap prestasi tim. Itu justru menjadi modal untuk memperbaiki tim dan itulah yang membuat Arteta lebih percaya diri menghadapi pertandingan besok malam.

Kalau Arsenal bisa mengalahkan Liverpool, itu akan menghidupkan kembali peluang the Gunners untuk bisa memenangi Perserikatan Istimewa musim ini sebab perbedaan poin dengan Liverpool akan menjadi tinggal terpaut dua poin.

Baca juga : Kali ini Dibu Bilangant Aston Villa

 

Harus menang

Oleh karena itu, Arsenal tidak punya pilihan lain besok malam kecuali menang. Kehadiran kembali gelandang bertahan Thomas Partey dari istirahat cedera panjangnya, akan membuat the Gunners lebih solid.

Baca juga : Enggak Salah, Salah Lagi Yang Terbaik

Dengan Partey dan Declan Rice yang berduet sebagai jangkar di lapangan tengah akan membantu kapten kesebelasan Martin Odegaard lebih fokus mengalirkan bola ke depan. Tinggal trio Gabriel Martinelli, Gabriel Jesus, dan Bukayo Saka pintar-pintar untuk mendobrak pertahanan lawan.

Hanya saja, tidak mudah untuk menaklukkan Liverpool yang sedang on-fire. Kemenangan 2-0 di ajang Piala FA membuat Klopp tidak harus tergantung kepada pemain bintang. Meski tidak diperkuat bintang andalan Mohamed Salah, ternyata para pemain lain bisa mempersembahkan kemenangan untuk ‘Tim Merah’.

Cek Artikel:  Pertentangan Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier dan Indonesia Emas

Ketidakhadiran Salah yang mengalami cedera hamstring saat bertemu Arsenal tidak membuat Klopp menjadi khawatir. Luis Diaz, Nunez, dan Diogo Jota mampu membuat Liverpool tetap produktif dan ditakuti tim lawan. Itu sudah mereka buktikan saat melumat Chelsea 4-1.

Baca juga : Kuda Pacu sudah Mahir Bahasa Inggris

Apalagi Minggu nanti dua bek sayap Trent-Alexander Arnold dan Andrew Robertson dipastikan pulih dari cedera dan siap tampil. Worker muda Dominik Szoboszlai juga siap untuk mendampingi Macca menggalang lapangan tengah.

Kalau saja para pemain Arsenal tidak tampil dengan penuh determinasi, Liverpool akan merajalela. Sebagai bukti rasa hormat kepada Klopp yang sukses membangun Liverpool 2.0, para pemain ‘Tim Merah’ ingin memberikan kenangan terindah kepada sang pelatih.

Kiper Arsenal David Raya harus bekerja keras untuk mengamankan gawangnya. Ia pantas berharap dua center-back William Saliba dan Gabriel bermain tanpa kompromi dan tidak memberikan ruang kepada pemain tamu untuk leluasa membombardir gawangnya.

Baca juga : Proses tidak Mungkin Membohongi Hasil

Pertemuan antara dua tim calon juara dipastikan akan berlangsung menarik. Mereka yang tampil lebih cerdik dan kreatiflah yang kelak akan memenangi pertandingan.

Pemenang bertahan Manchester City tentu berharap Arsenal bisa menaklukkan Liverpool besok malam. Dengan itu, tim asuhan Josep Guardiola akan mencuri kesempatan untuk menerobos ke puncak klasemen. Penentuan juara di musim kali ini sangat tergantung kepada konsistensi untuk tidak mudah kehilangan poin.

 

Mungkin Anda Menyukai