KASUS penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat Lalu bertambah menyebabkan 122 sapi Tewas dan dipotong paksa. Tiba Demi ini total sudah 518 sapi positif tersebar di 16 Kecamatan.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, Kabupaten Tasikmalaya, Tatang Wahyudin mengatakan, hasil Pengusutan yang dilakukan oleh tim unit reaksi Segera (URC) kembali menemukan kasus PMK tersebar di 16 Kecamatan. Jumlahnya Lalu bertambah setiap hari.
Demi ini tercatat sudah 64 sapi Tewas, 58 sapi dipotong paksa, 518 positif terjangkit dan 21 ekor sembuh.
“Petugas telah berupaya melakukan vaksinasi mencapai 10 ribu ekor di tahun 2024 dengan jumlah 140 dosis. Pada 2025 dengan 433 dosis melakukan vaksinasi 439 sapi. Juga dilakukan penyemprotan disinfektan di kandang yang tersebar di 79 Posisi. Kami juga memberikan penyuluhan dan edukasi pada peternak sebanyak 135 kali,” katanya, Kamis (16/1).
PMK, lanjut dia, sudah menyebar di 16 Kecamatan. Pada awalnya, Intervensi PMK dari Desa Cikawungading, Cipanas, Ciheras, Kertasari, Kecamatan Cipatujah pada Desember 2024.
Demi ini, populasi sapi di Kabupaten Tasikmalaya mencapai 45 ribu ekor. Vaksinasi Lalu digiatkan setelah daerah ini mendapat Sokongan vaksin sebanyak 433 dari Kementerian Pertanian.
“Kasus PMK yang terjadi sudah menyebar ke Cipatujah, Salopa, Bantarkalong, Bojongasih, Karangnunggal, Cikatomas, Gunung Tanjung, Jatiwaras, Jamanis, Manonjaya, Padakembang, Parungponteng, Sukarame, Singaparna, Sukaraja, Sariwangi,” tambah Tatang.
Penyebaran kasus PMK juga Membangun pasar hewan di Kecamatan Manonjaya ditutup sejak 14 Januari hingga 27 Januari.