Dokter Kepada Bangsa dan Kesehatan Kepada Rakyat, Sebuah Cerminan Kesehatan

Dokter untuk Bangsa dan Kesehatan untuk Rakyat, Sebuah Refleksi Kesehatan
Brigjen TNI Purn. Dr.dr. Soroy Lardo, SpPD KPTI FINASIM, Ketua Departemen Rekanan Lembaga Pemerintah PB IDI, Alumni TOT Lemhannas 2022(MI/HO)

TAHUN 2024 dan 2025 adalah dimensi waktu yang akan menjadi tantangan sekaligus hikmah bertuah intropeksi diri bagi dokter Indonesia. Hikmah yang bertaut dengan kesadaran diri kemandirian, kesadaran komunitas kompetensi profesi, kesadaran sosial pengabdian Kepada rakyat, dan kesadaran Dunia kontribusi di bidang transformasi kesehatan bervisi kolaborasi, multidisiplin Kepada kesehatan pertahanan dan ketahanan kesehatan.

Transformasi yang menjadi titik tumpu adalah kualitas hidup sehat yang lebih Berkualitas. Tetapi, pergerakan dalam titik-titik perjalanan kesehatan bangsa Ketika ini, apakah sudah menyentuh dimensi-dimensi kebutuhan rakyat, terpenuhinya layanan kesehatan berbasis preventif, Adalah adanya pemahaman masyarakat bertitik tolak atas hak-haknya Kepada mendapatkan dan  memelihara kesehatan dengan Berkualitas.

Nasionalisme dan Multikesadaran

Kesadaran diri akan kemandirian adalah suatu konsep berpikir dan olah kalbu yang bertumpu kepada  wawasan bahwa bangsa ini dengan perjalanan historis kemerdekaan sudah Mempunyai suatu jejak dan cita sejarah, bahwa dokter Indonesia adalan insan pengabdian dan pejuang yang Handal, kakinya menapak bumi pertiwi dengan tapak-tapak yang kuat di setiap sudut dan Daerah nusantara, tangannya menjabat erat Asa penduduk di pelosok desa yang membutuhkan uluran dan Acuh pelayanan dokter tanpa pamrih dengan sunyi dan senyap, dadanya dengan ketegapan senantiasa berjalan dan berlayar antarpulau Kepada merengkuhkan nafas-nafas pengabdian menghadapi masyarakat yang membutuhkan, dengan keterbatasan obat dan alat, dan kepala yang merendah, senyum yang berkulum ikhlas setiap jumpa dengan Paras-Paras yang membutuhkan dengan welas asih. 

Kesadaran dan kemandirian adalah Watak yang sudah terbangun seiring perjalanan kesehatan bangsa hingga Ketika ini.

Kesadaran komunitas adalah konsep implementasi sebagai bagian dari organisasi keilmuan yang Mempunyai kompetensi sebagai titik tumpu proses Kepada pelayanan masyarakat, filsafat pembelajaran dan praktik pengabdian profesi. Istilah keren dalam filsafat ilmu sudah menjalani tahap pemahaman ontologis terkait dengan batasan dan definisi keilmuan, epistemologis terkait dengan tahap dan daya juang keilmuan yang dikembangkan menjadi suatu nilai yang Bukan semata bermanfaat Kepada masyarakat, Tetapi menjadi nilai-nilai keilmuan yang berkarakter Kepada jati diri  pendidikan, penelitian dan pengabdian, aksiologis terkait dengan motorisasi segenap potensi dan sumber daya yang menggerakkan kompetensi keilmuan (profesi) merajut dalam suatu kerangka Kepada menjangkau setiap masyarakat menumbuhkan sadar akan kualitas dan kesehatan yang Berdikari.

Cek Artikel:  Sudahi Lika-liku Memburu Masiku

Kesadaran akan pengabdian Kepada rakyat adalah berjalinnya suatu leadership thinking dan networking thinking dalam satu orkestra Kepada mengembangkan ekosistem kesehatan yang bernafaskan menyatunya skrenario Musik, partitur, kebersamaan Musik-Musik yang begema sebagai keteraturan dan konsistensi bahwa keilmuan kedokteran dan implementasinya berada dalam koridor organisasi profesi yang mengayominya, sehingga menjadi jalan dan peta yang Betul Kepada menggerakkan masyarakat menjaga kualitas sehatnya berdasarkan ilmu yang senantasa terupdate. 

Salah satu yang mengemuka Ketika ini adalah kebijakan kolegium yang secara historis sudah mapan dan kuat, organisasi dan perekatan keilmuan akan dimasukkan dalam kebijakan struktural. 

Kolegium adalah lembaga independen yang mengembangkan suatu kreativitas Ciptaan berpikir, out the box dan lateral dan menembus sekat-sekat birokrasi. 

Hal ini merupakan perbedaan sudut berpikir Menonton ilmu kedokteran yang perlu diluruskan, apakah akan terikat pada ranah sempit birokrasi ataukan tetap berada pada rel yang selama ini secara historis dan kekinian semakin berkembang, ilmu yang Menonton dari perspektif future medicine, dan Bukan menafikan interaksi Luwes problematikan sosial kesehatan yang semakin hari semakin kompleks

Cek Artikel:  Singles Day dari Jomblo Demi Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok

Geopolitik Kesehatan dan Kolaborasi Insani

Peranan tenaga kesehatan terkhusus dokter telah Konkret kontribusinya selama pandemi covid-19, suatu perubahan Kepada Menonton perspektif kesehatan Bukan semata dari sudut pelayanan kesehatan  dengan kebijakan yang berlaku Ketika itu. 

Pandemi covid-19 telah mengubah paradigma berpikir Kepada terlibat dalam geopolitik kesehatan dan kolaborasi insani. Keduanya adalah titik balik (turning point) Kepada merekahkan transformasi kesehatan, bahwa tenaga kesehatan perlu merubah potensi olah pikir dan olah kalbunya Kepada terlibat dalam perumusan kesehatan yang lebih Berkualitas.

Geopolitik kesehatan adalah Menonton pembangunan kesehatan dalam lingkup NKRI, sebagai konsepsi strategis adanya Kesempatan bangsa Indonesia berkemampuan Mempunyai instrumen kesehatan, dalam hal ini organisasi profesi kesehatan sebagai dimensi struktural dan partisipatif, keterlibatannya sebagai sumber daya pengabdiaan menggerakkan partisipasi masyarakat di bidang kesehatan sebagai kunci dan pendorong perubahanan swadaya kesehatan yang Ketika ini Eksis (posyandu), dan kekuatan budaya Kepada ketahanan dan keamanan nasional. 

Dengan demikian, organisasi profesi menjadi jembatan (bridging) Kepada memperkuat multisektor kesehatan dibidang penyebaran dan pengawasan penyakit yang beriringan dengan migrasi,  menciptakan dimensi ketakutan di masyarakat, Serempak pemerintah berupaya menerapkan teknik pengendalian penyakit yang Pusat perhatian kepada strategi pencegahan dan tindakan darurat. Hal ini Kepada meminimalkan Akibat negatifnya terhadap kehidupan sehari-hari dalam sektor perdagangan, perjalanan, pariwisata, budaya, sosial dan aspek nasional lainnya.

Kolaborasi Insani kesehatan adalah mendekap transformasi kesehatan sebagai suatu spirit bela negara yang mengokohkan intelektual kesehatan bangsa, Eksis suatu nilai dan spirit, kesehatan bukanlah Punya segolongan/ Grup atau institusi, Tetapi memuat suatu bangunan utuh yang melibatkan interaksi kesejawatan, kompetensi, dan kolaborasi Kepada satu tujuan Serempak. 

Cek Artikel:  Haji Isam dan Cetak Sawah 1 Juta Hektare, Asa Baru bagi Pembangunan di Tanah Papua

Kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan hendaknya Menonton organisasi profesi sebagai bagian ‘’jabat tangan’’ Kepada menguatkan pondasi peradaban kesehatan bangsa yang merekatkan kerja sama kesehatan Ketika ini sesuai dengan Asta Cita bidang kesehatan, diantaranya adalah komunitas moral berdasarkan expertise, responsibility, corporatness dan  ethics dengan memberdayakan multi jalur akses kesehatan.

Kesetaraan Pemberdayaan Kesehatan Bangsa

Problematika kesehatan di era transformasi ini tentunya memerlukan ketelitian dan pendekatan berperspektif ekosistem kesehatan dan ketahanan bangsa. 

Menghadapi isyu kesehatan Ketika ini, tantangan Penting adalah meliputi Social Care Associate Community, Framework keselarasan lingkungan, dan multijalur Percepatan kesehatan. 

Keselarasan dan pemberdayaan kesehatan bangsa hendaknya Menonton transformasi berwawasan lingkungan dan berempati keadilan sosial, adanya analisis lingkungan bertumpu kepada environmental scanning, sebagai suatu Risk Assesment Prevention Control (RAPC). 

Pembangunan sistem yang terbangun adalah organisasi profesi kesehatan dapat membantu Kementerian Kesehatan terhadap aspek hulur strategi pembangunan kesehatan, salah satu Teladan dalam pencegahan menghadapi pandemi berikutnya

Upaya kesetaraan pemberdayaan melalui organisasi profesi di antaranya:

  • Pendidikan Watak komunitas tenaga kesehatan yang Pandai menautkan pertautan moral (moral judgment) dengan perilaku aktual (actual conduct) dalam situasi konkrit (moral situations) 
  • Multijalur Percepatan Kepada mendukung transformasi pendidikan dan kesehatan Kepada menguatkan Sustainability Development Goal (SDG)
  • SDM sebagai Hallmark konsistensi linier meningkatkan potensi individual sebagai agen pembaharuan di bidang kesehatan. Organisasi Profesi dan Kemenkes adalah institusi yang saling membutuhkan dan mengisi ruang-ruang bangsa di bidang kesehatan. 

Mungkin Anda Menyukai