Debat Capres Terakhir Harus Suguhkan Substansi bukan Gimik

Debat Capres Terakhir Harus Suguhkan Substansi bukan Gimik 
Fauzul Azhim Bin Fakhrurazi(Dok.Pribadi)

BERDASARKAN penetapan Komisi Pemilihan Biasa (KPU), debat terakhir Capres 2024 akan dilaksanakan 10 hari sebelum pemilihan umum yakni pada 4 Februari 2024. Debat kali ini mempertemukan ketiga calon presiden yang akan membahas mengenai Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Sosok, dan Inklusi.

Debat capres merupakan momen penting dalam proses demokrasi suatu negara, di mana calon presiden memiliki kesempatan untuk menyampaikan visi, misi, serta rencana kerja mereka kepada pemilih. Dalam konteks ini, penting untuk menilai bahwa kualitas debat tidak hanya terletak pada aspek pertunjukan atau gimik semata, tetapi lebih pada substansi dan kejelasan ideologi, serta rencana nyata yang dimiliki oleh masing-masing calon presiden.

Wadah pendalaman karakter pemimpin

Pertama-tama, debat seharusnya menjadi wadah para pemilih untuk mengetahui dan mendalami karakter serta kepemimpinan calon presiden. Hal ini mencakup pengungkapan nilai-nilai, integritas, dan ketangguhan kepribadian yang dimiliki oleh setiap calon. Debat yang fokus pada substansi memberikan ruang bagi calon untuk memperjelas pandangan politik mereka, etika dalam pemerintahan, serta cara mereka menghadapi berbagai isu yang dihadapi bangsa.

Cek Artikel:  Nasib Buruh di Tangan Profesor

Baca juga : Tiga Capres Diminta Gagasan Tekan Nomor Kemiskinan dan Ketimpangan

Selain itu, debat yang substansial juga melibatkan diskusi mendalam mengenai rencana kerja, dan kebijakan yang akan diterapkan oleh calon presiden. Pemilih memiliki hak untuk mengetahui dengan jelas, bagaimana calon akan menanggapi masalah-masalah konkrit yang akan dibahas pada tema debat kelima besok. Rencana tersebut harus dapat diuraikan secara rinci, disertai dengan strategi implementasinya, agar pemilih dapat membuat keputusan yang lebih informasional.

Harus menyuguhkan konfrontasi konstruktif bukan gimik

Lebih lanjut, debat yang berkualitas juga harus menciptakan ruang bagi konfrontasi konstruktif. Calon presiden perlu memiliki kemampuan untuk menghadapi pertanyaan kritis, dan memberikan jawaban yang meyakinkan dan substansial. Hal ini menciptakan proses pertukaran gagasan yang sehat, dan memungkinkan pemilih untuk menggali lebih dalam untuk memahami perspektif masing-masing calon.

Baca juga : Debat Capres Diprediksi akan Munculkan Berbagai macam Isu Terkait Kementerian Pertahanan

Cek Artikel:  Putusan MK, Gibran, dan Suul Khatimah Politik Jokowi

Tetapi, seringkali, debat diwarnai oleh upaya memenangkan simpati melalui gimik non-substansial, atau menjawab dengan isu lain. Pemilih harus lebih kritis dalam menilai apakah calon benar-benar memberikan jawaban yang substansial atau hanya mencari dukungan melalui taktik gimik yang kurang mendidik. Sehingga, debat capres bisa menjadi sarana pencerahan pemilih, dan tidak menjadi pertunjukan semu yang hanya menghasilkan sensasi sesaat.

Kepada meningkatkan substansi debat, moderator juga memiliki peran krusial. Mereka harus memiliki kemampuan untuk mengarahkan diskusi ke arah yang produktif, menghindari pertanyaan yang bersifat sensational, serta menekankan pada isu-isu esensial yang memengaruhi masyarakat. Moderator yang handal dapat menciptakan atmosfer debat yang mendukung pertukaran gagasan, bukan pertunjukan panggung.

Keterlibatan masyarakat

Dalam rangka menciptakan debat capres yang lebih berkualitas, masyarakat juga perlu terlibat aktif dalam memonitor dan menilai kualitas debat. Keberlanjutan demokrasi memerlukan partisipasi aktif dari seluruh warga negara. 

Baca juga : Pengamat: Prabowo Belum Tentu Pemenang di Debat Ketiga

Cek Artikel:  Ancaman Kemunduran Demokrasi bagi Perempuan

Pemilih harus bersikap kritis, tidak terhanyut ke dalam suasana dramatis yang menjauhkan dari cara berfikir logis. Memperhatikan pengalaman debat sebelumnya, banyak dari kaum muda yang terlena akan suasana dramatis paska debat capres kedua yang dibuat oleh para pendukung paslon tertentu. Hal ini melunturkan fokus pikiran terhadap esensi debat, yang menitikberatkan terhadap gagasan dan ide yang dihidangkan di meja debat.

Selain fokus terhadap esensi debat, masyarakat juga bisa mencari informasi lebih lanjut setelah debat terkait data dan fakta yang disampaikan oleh masing-masing paslon. Dan membantu menciptakan diskusi positif, guna mengupas seluruh ide dan gagasan yang telah disampaikan untuk kemudian diperbandingkan kepada ide, gagasan serta solusi terbaik dari semua tema debat. 

Secara keseluruhan, debat capres terakhir seharusnya menjadi forum yang menampilkan kecerdasan, integritas, dan ketangguhan calon presiden, bukan sekadar pertunjukan dramatis. Substansi harus menjadi poin utama yang diungkapkan, karena itulah yang akan membantu pemilih membuat keputusan yang cerdas dalam menentukan pemimpin negara.

 

Mungkin Anda Menyukai