Nomor Kematian Ibu dan Anak di Bengkulu Meningkat pada 2024

Angka Kematian Ibu dan Anak di Bengkulu Meningkat pada 2024
ilustrasi(Marliansyah/MI)

 

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bengkulu, Provinsi Bengkulu, mencatat Nomor Kematian ibu meningkat menjadi empat kasus dan Nomor Kematian bayi naik signifikan dari 65 kasus menjadi 82 kasus pada 2024 Lewat.

 

Pemkot Bengkulu, Provinsi Bengkulu, mencatat Nomor Kematian ibu meningkat  menjadi empat kasus dan Nomor Kematian bayi naik signifikan dari 65 kasus menjadi 82 kasus pada 2024 Lewat.

 

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Bengkulu, Dewi Dharma, di Bengkulu, mengatakan, Nomor Kematian ibu dan anak di Kota Bengkulu, meningkat Kalau dibandingkan pada 2023 Lewat.

Cek Artikel:  AHY Ungkap SBY Diundang Bill Gates Hadiri Lembaga Dunia di New York

 

“Salah satu Elemen Primer penyebab tingginya Nomor Kematian bayi adalah usia ibu yang Lagi sangat muda. 

 

Banyak kasus ibu melahirkan, lanjut dia, di Dasar usia produktif, misalnya usia 16 tahun, yang belum siap secara fisik dan mental Demi menjadi ibu dan hal ini menjadi salah satu penyebab Primer Nomor Kematian bayi yang tinggi.

 

Selain itu, Elemen lain seperti penyakit degeneratif, hipotensi, eklampsia, dan komplikasi persalinan seperti perdarahan akibat riwayat operasi sebelumnya juga menjadi penyebab Kematian ibu. 

Cek Artikel:  PB PON Distrik Aceh Berdayakan Pelaku UMKM Guna Dongkrak Perekonomian

 

Terdapat kasus ibu meninggal karena tekanan darah tinggi yang menyebabkan kejang-kejang Demi persalinan, serta perdarahan akibat placenta yang lengket pada persalinan sebelumnya.

 

“Banyak bayi yang meninggal karena lahir prematur atau sebelum usia kehamilan cukup bulan. 

 

Bayi yang lahir di usia kandungan kurang dari tujuh bulan, kata dia, Mempunyai paru-paru yang belum matang, sehingga sulit Demi bertahan hidup

 

Demi itu, pentingnya edukasi dan persiapan sebelum menjadi ibu, khususnya Demi remaja putri. 

 

Remaja di Dasar usia 20 tahun belum matang secara reproduksi sehingga pernikahan di usia Pagi perlu dicegah melalui peran keluarga, tokoh masyarakat, tokoh Keyakinan, dan Segala pihak terkait.

Cek Artikel:  Bikin Panti Pijat Esek-Esek di Bali, Pasutri Bule Kena Getahnya

 

DP3AKB mengajak seluruh elemen masyarakat Demi bergerak Berbarengan, mulai dari keluarga, masyarakat, hingga pemerintah, Demi mempersiapkan remaja putri menjadi ibu yang sehat secara fisik dan mental.

 

Usia reproduksi terbaik Demi seorang ibu adalah 20–30 tahun karena diusia ini, alat reproduksi sudah matang Demi persalinan dan peran sebagai ibu 

 

Sebelumnya, pada 2023, kasus Nomor Kematian ibu sebanyak tiga orang dan pada 2024 meningka. (H-3)

Mungkin Anda Menyukai