Berantas Kemiskinan Lewat Peningkatan Literasi Keuangan

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Jakarta: Co Director Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) Romlawati mendorong peran Perempuan dalam peningkatan literasi keuangan. Langkah ini dinilai Manjur dalam memberantas kemiskinan.
 
Romlawati mengungkapkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2019, tercatat jumlah Perempuan kepala keluarga 15,46 persen dari populasi di Indonesia. Menurutnya, Perempuan kepala keluarga yang dikoordinirnya berada pada Golongan masyarakat miskin.
 
“Karena, 16 persen Member PEKKA Kagak tamat SD, 13 persen Kagak pernah sekolah, dan 16 persen Kagak Pandai membaca,” Jernih Romlawati dalam Obrolan daring bertema Literasi dan Inklusi Keuangan di Indonesia yang digelar Perhimpunan Obrolan Denpasar 12, Rabu, 15 Januari 2025.
 
Karena itu, terdapat dua upaya yang dilakukan PEKKA dalam memberantas kemiskinan lewat peningkatan literasi keuangan kepada Perempuan.
 
“Pertama, bagaimana kesadaran literasi keuangan dibangun pada komunitas masyarakat. Kemudian, membangun koperasi Demi menyediakan akses keuangan bagi ibu-ibu Member PEKKA, sehingga Pandai berusaha,” tutur dia.
 

Cek Artikel:  Presiden Jokowi Formal Buka BNI Investor Daily Summit 2024

 

Dorong literasi keuangan generasi muda

 
Post Production Manager Koperasi Indonesia Baru Benaya Ryamizard Harobu mengungkapkan, Koperasi Indonesia Baru dibangun dengan menghimpun pendanaan dari para generasi muda.
 
Aktivitasnya pun, Jernih Benaya, sangat terkait dengan kegiatan para pemuda. Seperti antara lain platform online Demi bioskop online yang memutar Sinema bioskop dengan tarif sukarela.
 
Sehingga, bioskop Penduduk, layar tancap, dan jasa pembuatan Sinema menjadi salah satu kegiatan produksi dari koperasi yang dikelola anak muda.
 
“Keterlibatan anak muda dalam pengelolaan koperasi sekaligus dapat meningkatkan literasi keuangan bagi generasi muda,” papar dia.


(Ilustrasi literasi dan inklusi keuangan. Foto: Freepik)
 

Cek Artikel:  Pemerintah harus Tagih Komitmen Investasi Apple, IPhone 16 Nanti Dulu

Bantu pertumbuhan ekonomi negara

 
Sementara wartawan senior Saur Hutabarat berpendapat, melek keuangan intinya adalah bagaimana kita Pandai mengelola keuangan dengan Bagus.
 
Semakin banyak jumlah Penduduk yang melek literasi keuangan, Jernih Saur, akan membantu pertumbuhan ekonomi negaranya.
 
Masyarakat Jepang, misalnya, sejatinya Mempunyai kebiasaan menabung yang Bagus. Tetapi, karena populasi Penduduk Jepang didominasi Penduduk berusia di atas 65 tahun, maka tingkat jumlah tabungannya pun relatif rendah.
 
“Bonus demografi yang akan dinikmati Indonesia akan menjadi bumerang, bila warganya Kagak Mempunyai budaya menabung dengan literasi keuangan yang memadai,” sebut Saur.

Mungkin Anda Menyukai