TINGKAT kunjungan wisatawan selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, cenderung turun dibanding tahun sebelumnya. Kondisinya berbanding lurus dengan okupansi hotel yang juga cukup rendah.
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cianjur, Tita Rosilawati, mengatakan secara rata-rata tingkat hunian hotel selama libur Nataru berada di kisaran 32%. Okupansinya terbilang cukup rendah mengingat Demi momen pada periode yang sama tahun sebelumnya, tingkat hunian hotel rata-rata cukup ramai.
“Berdasarkan catatan kami hasil laporan dari pengelola hotel, okupansi pada 24-25 Desember 2024 kisaran 37%. Kalau dirata-ratakan hingga 1 Januari 2025, okupansi rata-rata Sekeliling 32%,” kata Tita, Minggu (12/1).
Tita menyebut Eksis berbagai Unsur penyebab turunnya tren kunjungan wisatawan selama libur akhir tahun. Antara lain sistem buka tutup jalur Puncak ditambah kondisi cuaca yang Lagi cukup ekstrem.
“Demi malam Tahun Baru juga terbilang cukup Hening. Tak seramai biasanya,” ucapnya.
Kemungkinan lain, sebut Tita, wisatawan banyak memilih menyewa vila. Dengan harga yang lebih murah, vila jadi alternatif bagi wisatawan menghabiskan waktu liburan mereka.
“Dengan harga yang lebih ekonomis, jadi wisatawan memilih menyewa vila daripada menginap di hotel,” tutur dia.
Di Kabupaten Cianjur, wisata alam Lagi jadi andalan menggaet wisatawan. Setidaknya Eksis lima destinasi wisata alam yang dikelola Pemkab Cianjur.
Lokasinya Yakni wisata tirta Jangari di Kecamatan Mande, situs megalitikum Gunung Padang di Kecamatan Campaka, Kebun Raya Cibodas di Kecamatan Cipanas, Kampung Budaya Padi Pandanwangi di Kecamatan Warungkondang, dan tempat ziarah Makam Cikundul di Kecamatan Cikalongkulon.
“Yang relatif cukup banyak dikunjungi Yakni situs megalitikum Gunung Padang dan Kebun Raya Cibodas,” pungkasnya. (S-1)