APLIKASI Koin Jagat baru-baru ini mencuri perhatian publik dan menjadi topik hangat di berbagai platform media sosial. Sejumlah pemangku kebijakan memberikan komentar soal laporan banyak merusak sejumlah fasilitas Lazim imbas dari perburuan koin. Padahal sebenarnya Jagat menawarkan lebih dari sekadar itu.
Melalui akun instagram Formal, @jagatapp_id, Selasa (14/1), Jagat menjelaskan bahwa aplikasi ini adalah aplikasi media sosial berbasis Letak yang telah digunakan di berbagai negara, termasuk Jepang, Taiwan, Vietnam, Spanyol, Prancis, dan Singapura
Co-Founder Jagat Orang Indonesia
Salah satu Co-Founder dari aplikasi yang diluncurkan sejak 2022 tersebut adalah Barry Beagen yang merupakan Kaum negara Indonesia. Berdasarkan profil LinkedIn miliknya, Barry merupakan lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT) dengan gelar Master of Architecture. Tercatat riwayat pendidikan S1 di Cornell University di bidang Civil and Environmental Engineering.
“Kami Ingin menciptakan aplikasi sosial yang lebih Pusat perhatian ke Rekanan antar orang, bukan sekadar postingan. Jagat dirancang Buat mempererat Rekanan dengan Kawan dekat, Berjumpa Kawan baru, dan mengajak orang Buat lebih banyak beraktivitas di dunia Konkret, bukan hanya sekedar scrolling pasif,” tuturnya seperti dalam akun.
Selain fitur Treasure Hunt yang ramai dalam beberapa hari terakhir. Jagat juga Pandai menggunakan fitur location sharing real time yang mempermudahkan pengguna Pandai tetap terhubung dengan Kawan-Kawan terdekat dan mengetahui Letak mereka di mana saja.
Kemudian, NOW Buat memudahkan pengguna secara langsung membagikan momen lewat foto atau video secara real time. Terdapat juga fitur Your World dan Status Update Buat merekomendasikan Letak dan Letak favorit. Terakhir, Relationship Status, agar pengguna dapat menampilkan dan memperbarui status Rekanan di aplikasi Jagat.
Menurut artikel TechCrunch, Jagat meraih pendanaan Seri A dari investor di Asia Tenggara, termasuk Northstar Group dan Advanced Intelligence Group. (P-5)
