Drama Korea Pemakzulan Presiden Berlanjut

Drama Korea Pemakzulan Presiden Berlanjut
Polisi Korea Selatan berupaya menangkap presiden yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol.(Al Jazeera)

MAHKAMAH Konstitusi (MK) Korea Selatan membuka sidang pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol, kemarin. Tetapi, drama kembali terjadi lantaran Yoon Tak muncul dalam sidang perdana itu. 

Nasib penangkapan Presiden Yoon juga Lagi belum Terang setelah berminggu-minggu dia menghindar. Kepala Staf Kepresidenan Chung Jin Suk menyebut Presiden Yoon harus dijamin haknya Demi membela diri. 

Chung Jin Suk, yang juga berasal dari Partai Kekuatan Rakyat sama seperti Yoon, mengajukan permohonan tersebut ke Kantor Pengusutan Korupsi Demi Pejabat Tinggi (CIO). Sementara itu, polisi dilaporkan sedang mempersiapkan upaya kedua Demi menahan Yoon. 

“Harap menjamin hak Demi membela diri, hak mendasar yang dapat dinikmati oleh Segala Anggota negara republik demokrasi liberal,” kata Chung seperti dilaporkan Yonhap. 

Chung mengeklaim Yoon diperlakukan seolah-olah dia Personil kartel narkoba Amerika Selatan. Dia menyampaikan kantor kepresidenan siap terlibat dalam Obrolan dengan CIO dan polisi Demi mengatur Mekanisme Pengusutan tanpa penahanan. 

“Kami terbuka terhadap pilihan seperti menanyai presiden di Letak pihak ketiga atau melalui kunjungan,” tambahnya. 

Cek Artikel:  Pesawat Maskapai Azerbaijan dengan Puluhan Penumpang Terperosok di Kazakhstan

Yoon mengurung diri di kediamannya yang dijaga ketat oleh Dinas Keamanan Presiden (PSS) setelah deklarasi darurat militernya yang berjangka pendek pada Desember Lampau memicu kemarahan dan protes publik yang meluas. Dekrit kontroversialnya itu menjerumuskan Korea Selatan ke dalam krisis politik terbesar dalam beberapa Dasa warsa. 

Mantan jaksa yang beralih menjadi politikus itu dicabut kekuasaan kepresidenannya bulan Lampau setelah Kongres memakzulkannya. Tetapi, secara Formal ketetapan hukumnya berada di Mahkamah Konstitusi yang Mempunyai keputusan akhir. 

Sidang pengadilan perdana Yoon itu berakhir hanya dalam empat menit lantaran sang presiden menolak hadir. Sidang berikutnya direncanakan pada esok hari, Kamis (16/1), dan akan tetap dilaksanakan dengan atau tanpa kehadiran Yoon. 

“Panel pemakzulan parlemen tengah mengupayakan keputusan Segera Demi menyingkirkan presiden guna memulihkan demokrasi yang rusak, tatanan konstitusional, dan segera menyelesaikan ketidakpastian dalam perekonomian,” kata Lee Kwang-beom, salah satu pengacara panel di parlemen. 

Yoon, melalui pengacaranya, sebelumnya mengindikasikan Tak akan datang Begitu sidang karena khawatir bakal langsung ditahan. 

Cek Artikel:  Dominique Pelicot Dua Kasus Lainnya, Usai Vonis 20 Tahun Kasus Pemerkosaan

180 hari

MK Mempunyai waktu hingga 180 hari Demi memutuskan akan mendukung atau menolak Bunyi pemakzulan. MK berjanji Demi menjadikan kasus tersebut sebagai prioritas Primer.

Yang memperumit musyawarah ialah pengadilan yang beranggotakan sembilan orang Begitu ini hanya Mempunyai delapan hakim. Ini karena keterlambatan dalam mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh hakim yang sudah pensiun.

Penjabat Presiden Choi Sang Mok baru-baru ini mengisi dua dari tiga kursi yang lowong di pengadilan dengan penunjukan oleh parlemen. Satu posisi yang tersisa akan ditinjau oleh pengadilan akhir bulan ini.

Berdasarkan konstitusi Korea Selatan, setidaknya enam hakim harus menyetujui pemakzulan agar dapat ditegakkan.

Apabila MK menegakkan pemakzulan Yoon, ia akan menjadi presiden dengan masa jabatan terpendek dalam sejarah demokrasi Korea Selatan. Negara tersebut kemudian harus menyelenggarakan pemilihan presiden baru dalam waktu 60 hari.

Terdapat sejumlah Pengusutan yang dilakukan terhadap Yoon terkait dekrit darurat militer yang diterbitkannya, termasuk tuduhan memimpin pemberontakan yang ancaman hukumannya Dapat Tiba penjara seumur hidup atau bahkan hukuman Wafat. 

Cek Artikel:  Batas Waktu Penangkapan Presiden Korsel Masuki Hari Terakhir

Tetapi, Yoon menegaskan bertindak secara Absah dengan mengumumkan darurat militer dan menganggap surat perintah penangkapan terhadapnya ilegal dan Tak Absah. Kepada para pendukungnya, Yoon berjanji berjuang Tiba akhir. 

Selama berminggu-minggu, Yoon membarikade dirinya dalam kompleks lereng bukit yang dijaga ketat di ibu kota Seoul. Di luar gerbang, ratusan pendukungnya juga Maju berjaga. 

Para pendukung khawatir Yoon akan ditahan Apabila dia meninggalkan kediamannya Demi menghadiri sidang pemakzulan. Sementara itu, para pengunjuk rasa kubu kontra menuntut penangkapan Yoon. 

Para penyelidik ICO pertama kali melakukan upaya penangkapan terhadap presiden yang secara hukum Lagi menjabat. 

Awal Januari Lampau, penyidik berusaha menahan Yoon di kediamannya. Tetapi penyidik harus mundur karena Yoon dijaga Sekeliling 200 tentara dan Personil tim pengamanan presiden. Upaya penangkapan kemudian dibatalkan dengan Argumen keselamatan. 

Kawat berduri kini dipasang di dinding dan Sekeliling kompleks kediaman Yoon. Pintu masuk juga diblokade oleh kendaraan. Itu tampak dari video yang dibagikan minggu Lampau oleh afiliasi CNN, JTBC.

Yoon juga mengajukan pengaduan hukum terhadap mereka yang mencoba menangkapnya, termasuk kepala badan antikorupsi negara. (Z-2)

Mungkin Anda Menyukai