PEMERINTAH Kota Palu mencatat pencapaian signifikan dalam penerimaan retribusi sampah tahun 2024 dengan total Rp10 miliar, rekor tertinggi hingga kini.
Bilangan ini melonjak dari Rp7,8 miliar pada 2023 dan Rp3,5 miliar pada tahun-tahun sebelumnya.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu, Ibnu Mundzir, mengaitkan kesuksesan ini dengan Hasil karya aplikasi Pakagali yang memudahkan pembayaran retribusi secara daring dan memungkinkan Pengkajian penerimaan secara real-time, mengurangi potensi kebocoran pendapatan.
“Sistem yang lebih transparan dan akuntabel meningkatkan efisiensi serta efektivitas pengelolaan retribusi,” ujar Ibnu dalam siaran pers yang diterima Eranesia.id di Palu, Minggu (12/1/2025).
Ia mengapresiasi kerja keras seluruh tim, termasuk penagih tingkat kelurahan dan tim pemantau, yang mendorong pencapaian tersebut. DLH Palu menargetkan penerimaan retribusi sampah Rp15 miliar pada 2025 dengan mengandalkan sinergi antara penagih tingkat kelurahan, lurah, camat, dan seluruh tim DLH.
“Kolaborasi dan kekompakan menjadi kunci Primer mencapai Sasaran ini. Kami Lanjut menyempurnakan sistem dan Hasil karya yang Eksis,” ungkap Ibnu.
DLH Kota Palu merancang langkah strategis dengan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya pembayaran retribusi sampah dan mengembangkan aplikasi Pakagali agar lebih mudah diakses oleh Segala lapisan masyarakat.
Keberhasilan ini memotivasi Pemerintah Kota Palu Buat Lanjut meningkatkan kualitas layanan pengelolaan sampah. Upaya ini berpotensi mencapai Sasaran Rp15 miliar pada 2025 dan membawa Pengaruh positif bagi kebersihan serta kelestarian lingkungan di Palu.
“Kami optimistis dengan upaya dan Hasil karya yang Lanjut kami lakukan, Kota Palu Bisa mencapai Sasaran yang diharapkan, bahkan melampauinya,” tandas Ibnu.
DLH bertekad menjadikan Palu sebagai salah satu kota dengan pengelolaan sampah terbaik di Indonesia. (S-1)