Berantas Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku, Jatim Butuh 7 Juta Vaksin

Berantas Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku, Jatim Butuh 7 Juta Vaksin
Petugas memasang pengumuman penutupan sementara Pasar Hewan Terpadu Sumbergempol, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (8/1/2025).(ANTARA/Destyan Sujarwoko)

PEMERINTAH Provinsi Jawa Timur mencatat Ketika ini Terdapat 25 ribu vaksin yang sedang berjalan Buat dilakukan vaksin ke sapi menyusul merebaknya penyakit mulut dan kuku di Jatim.

“Jumlah tersebut ditambah vaksin dari APBD sebanyak  325 ribu dan dari kementerian pertanian sebanyak 1,4 juta vaksin,” kata Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono di Surabaya, Minggu (12/1).

Menurutnya, Pemprov Jawa Timur hingga kini Lagi membutuhkan 

6-7 juta vaksin. Tapi, disesuaikan dengan anggaran. “Akan kami masifkan seiring dengan terjadinya peningkatan PMK,” ujarnya.  

Tercatat sejak 1 Desember 2024 Tiba 10 Januari 2025, terdapat 11.317 sapi yang mana kondisinya 70 persen proses penyembuhan, 22 persen sembuh dan sisanya Tewas dan dipotong paksa.  “Ini belum besar karena persentase 3 persen dari populasi,” ujarnya. 

Cek Artikel:  Syarat Peninjauan Kembali Pidana, Landasan Hukum, dan Orang-Orang yang Berhak Mengajukannya

Terkait kebijakan menutup perdagangan pasar hewan selama 14 hari, Adhy mengaku sudah Terdapat tiga kabupaten yang menjalankan kebijakan ini. Yakni Tulungagung, Situbondo dan Ponorogo. Tetapi, ketiganya Lagi dalam kontrol Pemprov Jatim.  

“Pemprov belum Tiba ke sana. Alasan, Lagi mempertimbangkan ekonomi masyarakat dan Lagi Terdapat langkah lain Buat mencegah PMK. Segala harus ber seiring mengatasi penyakit Tetapi ekonomi juga harus tetap bergeliat,” tegasnya. 

Merebaknya kasus PMK Membikin Adhy meminta kepada seluruh koperasi Buat Bisa melakukan vaksinasi Sendiri seperti yang dilakukan koperasi SAE Pujon. Menurutnya ini Bisa dijadikan Misalnya strategis Buat Berbarengan sama secara masif memerangi wabah PMK. 

Cek Artikel:  Terseret Mesin Mikser Bumbu Mi, Pekerja Pabrik di Makassar Tewas

“Ketika wabah PMK kembali melonjak, koperasi langsung memberikan vaksinasi dan vitamin kepada hewan ternak sapi,” tuturnya. 

“Koperasi pengurus dan Personil memelihara hewan yang sudah sehat. Sedangkan kepemilikan sapi pribadi, vaksin Lagi tetap menjadi tanggung jawab kami,” katanya.(H-2)

 

Mungkin Anda Menyukai