Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melanjutkan kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 di enam Destinasi Prioritas Pariwisata (DPP).
Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 yang terbaru digelar di delapan Desa Wisata yang Terdapat di Daerah Lombok Tengah dan Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada 16-17 Mei 2023.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Martini Mohamad Paham dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan orientasi pembangunan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan memberi kesempatan bagi desa-desa wisata Demi mengambil peran strategis.
”Ini adalah Kesempatan bagi kita Seluruh Demi Bangun membangun desa wisata karena pergeseran tren yang Terdapat Membikin wisatawan memilih mencari alternatif tempat-tempat wisata baru di desa wisata yang memberi pengalaman Istimewa bagi mereka,” kata Martini.
Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 merupakan bagian dari rangkaian besar Kampanye Sadar Wisata 5.0 yang dilaksanakan Kemenparekraf dengan dukungan Bank Dunia. Sebanyak 90 Desa Wisata di enam DPP tersentuh program tersebut, melanjutkan 65 Desa Wisata yang sudah tersentuh program serupa pada tahun 2022 Lewat, meliputi Situ Toba, Borobudur Yogyakarta Prambanan, Bromo Tengger Semeru, Lombok, Labuan Bajo dan Wakatobi.
Sebelumnya, Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan Demi ini terdapat 4.500 lebih desa wisata yang telah Mempunyai kelengkapan dan terdaftar di Jaring Desa Wisata (Jadesta) yang dibina Kemenparekraf. Dia mendorong berbagai pihak Demi melaksanakan program pemberdayaan, termasuk melalui Program Kampanye Sadar Wisata 5.0 karena desa wisata terbukti menciptakan Kesempatan peningkatan kesejahteraan bagi Anggota.
Demi membuka Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 di Lombok secara daring, Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf Florida Pardosi juga menggarisbawahi bahwa tren pariwisata menunjukkan desa wisata menjadi makin Terkenal bahkan disebut sebagai pandemic winner atau destinasi yang Pandai menawarkan pengalaman otentik, aktivitas di alam terbuka, serta kesempatan berinteraksi dengan budaya dan kearifan lokal.
“Masyarakat di desa wisata Mempunyai peran dan tugas yang sama Demi memastikan kelangsungan pariwisata. Oleh karena itu diperlukan kesadaran dan komitmen yang tinggi Demi menjaga kelestarian alam, budaya, agar keindahan dan keunikan destinasi wisata Indonesia tetap tumbuh secara konsisten dan berkelanjutan,” kata Florida.
Sejalan dengan itu, pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat H.M. Fajar Taufik mengajak seluruh peserta memanfaatkan dengan Berkualitas kesempatan mengikuti Sosialisasi Sadar Wisata 5.0. Dia mengimbau segenap pihak Berbarengan aparat desa wisata memikirkan Berbarengan potensi yang dapat dikembangkan Demi pariwisata.
Perwakilan Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Lewat Imam Mahardika mengapreasiasi penyelenggaraan program Sosialisasi Sadar Wisata di Kabupaten Lombok Tengah Demi meningkatkan kapasitas pelaku pariwisata.
“Terlebih dengan adanya Kawasan Ekonomi Tertentu (KEK) maupun Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah ini Mempunyai magnet tersendiri. Kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata ini diharapkan berdampak positif terhadap perkembangan pariwisata. Oleh karena itu sangat dibutuhkan pengembangan SDM Demi membangun desa-desa wisata kita,” kata Imam.
Sekeliling 800 Anggota dan pelaku pariwisata di delapan desa wisata di Lombok mengikuti kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0. Desa-desa tersebut adalah dua desa wisata dari Kabupaten Lombok Barat (Batu Putih dan Pelangan), serta enam desa wisata dari Kabupaten Lombok Tengah (Mertak, Merekah Sari, Bilebante, Bonjeruk, Penujak, dan Sengkol).
Desa-desa tersebut kaya oleh potensi wisata Berkualitas alam, budaya, maupun atraksi, misalnya Desa Wisata Batu Putih yang terkenal dengan salah satu Letak selancar terbaik di dunia, Desa Wisata Bilebante dan Bonjeruk yang menjanjikan pengalaman interaksi dengan kearifan lokal budaya dan kehidupan sehari-hari, Desa Wisata Sengkol yang mengelola Desa Adat Ende, Desa Wisata Penujak sebagai surga kerajinan gerabah, serta Desa Wisata Merekah Sari dan Mertak yang Mempunyai jejeran pantai memukau.
Baca juga: Desa Wisata Bilebante ciptakan lapangan kerja bagi calon TKI
Baca juga: Pengelola Desa Wisata Sade Lombok mulai berbenah