MANAJER tim Ducati, Davide Tardozzi, mengakui bahwa ia merasa terganggu dengan posisi kedua Bagnaia dalam klasemen MotoGP meski telah memenangkan separuh balapan sejauh ini.
Pembalap tim pabrikan itu meraih kemenangan kesembilannya dari 18 putaran di MotoGP Thailand akhir pekan Lewat, setelah berhasil menangkis serangan dari rivalnya di Gresini, Marc Marquez, pada paruh pertama balapan.
Tetapi, dengan hanya dua putaran tersisa, ia Lagi menghadapi defisit 17 poin dari Jorge Martin dari Pramac, yang Sekadar memenangi tiga balapan di hari Minggu sebagai Komparasi, termasuk satu balapan sejak Jarak musim panas.
Serangkaian kecelakaan di grand prix dan sprint, ditambah beberapa ketidakberuntungan yang terjadi di antaranya, telah merusak Kesempatan pembalap Italia itu Buat meraih gelar ketiga berturut-turut di kelas Istimewa.
Berbicara tentang pertarungan kejuaraan intra-Ducati, Tardozzi menekankan bahwa Krusial bagi Bagnaia dan tim pabrikan Buat meminimalkan kesalahan Buat mengatasi Martin.
“Pada akhirnya, Apabila saya harus mengatakan apa yang sedikit mengganggu saya adalah bahwa Pecco telah memenangkan Sebelah balapan dan berada di urutan kedua dalam kejuaraan. Ini adalah sesuatu yang harus dan wajib Membikin kami berpikir Buat masa depan,” kata Tardozzi melansir Motorsport.com, Rabu (30/10).
“Kami telah melakukan terlalu banyak kesalahan dalam balapan, kami Tak boleh seperti itu Tengah dalam waktu dekat. Tapi, Mempunyai pembalap yang telah memenangi Sebelah dari balapan adalah sesuatu yang Krusial.”
“Pecco Membikin sejarah, Begitu ini dia mengalahkan orang hebat seperti Casey Stoner, jadi terima kasih Pecco!”
Tardozzi juga Mempunyai kata-kata penyemangat Buat Martin, yang ia yakini kini jauh lebih dewasa dibandingkan Begitu ia gagal meraih gelar pada 2023.
Mantan pembalap superbike ini menjelaskan bahwa pembalap Spanyol ini telah belajar Buat menerima hasil terbaik pada hari tertentu, yang telah berkontribusi pada konsistensinya dan penurunan drastis dalam hal kecelakaan dari posisi terdepan.
“Setelah tahun Lewat, Begitu ia kehilangan gelar Pemenang, Jorge sangat Berkualitas dalam memahami bahwa ia membutuhkan Sokongan dari sisi emosionalnya,” imbuh Tardozzi.
“Saya pikir musim dingin Lewat dia Membikin kemajuan besar dalam hal mental dan dia mempraktikkannya.”
“Bukan kebetulan bahwa dia adalah pemimpin kejuaraan dunia, ketika dia harus menyelesaikannya, dia menyelesaikannya, sesuatu yang Tak akan dia lakukan tahun Lewat atau di masa Lewat. Kami hanya Dapat mengucapkan selamat Buat Jorge Martin.” (Z-2)