Curah Hujan Tinggi Dongkrak Harga Cabai di Solo Raya, Cabai Rawit Bertahan di Rp90 Ribu

Curah Hujan Tinggi Dongkrak Harga Cabai di Solo Raya, Cabai Rawit Bertahan di Rp90 Ribu
Harga Cabai naik.(MI/WIDJAJADI)

Situasi pasar cabai di Daerah Solo Raya Tetap fluktuatif tinggi menjelang paruh Januari 2025. Di Pasar Legi Solo, yang merupakan pasar hasil bumi terbesar di Jawa Tengah, harga  aneka cabai belum Eksis yang turun sejak dua pekan terakhir. Seperti cabai rawit Tetap Rp 90 ribu per kilo.

Bakul bumbon setempat, Hartini (48) mengatakan harga cabai rawit Rp 90 ribu atau mengalani kenaikan Rp 10 ribu dibandingkan sepekab sebelimnya. Ia khawatir harga  Tetap akan naik, Kalau Menyantap pasokan yang Lanjut berkurang pada beberapa hari terakhir ini.

Begitu halnya aneka cabai lain juga Lanjut naik, dari mulai cabai merah besar mencapai Rp 70.000/kg,  merah keriting Rp 75.000/kg,  cabai rawit ijo/botol Rp 35 ribu, cabai dan teropong Rp 45 ribu,

Cek Artikel:  Pramono ke RK dan Dharma Pongrekun: Apapun Hasilnya, Kita Terima Serempak

Penyebab kenaikan, menurut kalangan bakul lombok atau cabai di Pasar Legi ini, karena pasokan Lanjut berkurang seiring hujan yang Tetap mengguyur Nyaris setiap hari di Daerah produsen cabai, seperti Wonogiri, Boyolali, Sukoharjo.

Hal itu juga diakui Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Windaryatno bahwa tingginya harga cabai karena Elemen cuaca ekstrim di musim huja , yang Membangun Daerah produsen cabai Tak Bisa panen maksimal.

” Ya statistik menunjukkan lima tahun terakhir harga cabai selalu tinggi pada periode Desember danJanuari. Terutama akibat curah hujan tinggi yang Membangun cabai cepet busuk, hingga menurunkan pasokan,” kata Bagas.

Menurut laporan yang masuk ke Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, cabai rawit merah yang dipanen pada Januari ini, mencapai kisaran Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu.Hal sama juga terjadi pada jenis cabai lai .

Cek Artikel:  Jauh Mengungguli Sasaran, Imigrasi Palu Terbitkan 16.095 Paspor Sepanjang 2024

 ” Harga setinggi itu kan dari petani ya, kalau sudah Tiba di pasar, ya Niscaya akan naik Tengah Tengah,” sergah dia yang menganggap bahwa tingginya harga komoditas bumbon pedas ini menjado berkah bagi oetani.

Menurut Bagas, sentra pertanian cabai di Sukoharjo Eksis di desa desa yang tersebar di kecamatan  Polokarto, Nguter, dan Bulu. Kenaikan harga cabai menjadi Kesempatan besar bagi petani Kepada mendapatkan hasil maksimal di tengah tantangan cuaca.

“ Ya ini saatnya petani menikmati hasil dari kerja keras mereka. Kita Lanjut berikan pendampingan intensif agar produksi cabai kedepan tetap optimal,” sambung dia Tengah.

Cek Artikel:  Pemprov Sulsel Beri Rp2 Miliar ke PMI, Jusuf Kalla Semringah

Cabai yang nasuk di Pasar Legi Solo itu, selain dari Sukoharjo juga datanf dari Banyuwangi yang merupakan sentra cabai terbesar di Jawa Timur, Lampau Eksis yang dari Boyolali, Sragen dan Wonogiri. 

Lurah Pasar Legi Solo, Ali Muhlison menjelaskan harga cabai di pasar melonjak tajam. ” Ya kalau musim hujan, apalagi kalau curah hujan tinggi, dipastikan pasokan berkurang, hingga harga pun Lanjut naik, mengingat permintaan pasar sangat tinggi,” ungkap dia.

Dia katakan, selai  cabai, harga bawang juga mengalami lonjakan cukup signifikan. Bawang merah pekan laku Tetap Rp 18 ribu/kg,  kini naik menjadi Rp 35 ribu/kg. Lampau  bawang putih juga naik dari Rp 35.000 per kilogram menjadi Rp 45.000 per kilogram. (S-1)

Mungkin Anda Menyukai