Jelang Imlek, Pernak-pernik dan Masakan Khas Mulai Membanjiri Pecinan Kota Semarang

Jelang Imlek, Pernak-pernik dan Kuliner Khas Mulai Membanjiri Pecinan Kota Semarang
Perajin Barongsai Chandra Wiro Utomo menunjukkan hasil produksi kerajinan karena banyak menerima pesanan.(MI/Akhmad Safuan)

JELANG Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili yang Terperosok pada Rabu (29/1) mendatang, Masakan dan pernak-pernik khas tahun baru China mulai membanjiri komplek pertokoan di pecinan Kota Semarang. Jelang pergantian tahun menjadi tahun ular, pernak-pernik shio ular pun tampak mendominasi sesuai kalender tahun ini. 

Pemantauan Media Indonesia, Jumat (10/1) komplek pertokoan di Pacinan Kota Semarang pada pagi hari ramai dengan berbagai kegiatan perdagangan seperti barang kelontong, Masakan, obat-obatan tradisional Tiongkok, dan lainnya. Tetapi, hal yang sedikit berbeda, yakni sudah mulai munculnya berbagai dagangan khas Tahun Baru Imlek.

Meskipun Tahun Baru 2576 Kongzil Tetap beberapa pekan Kembali, berbagai jajanan khas seperti kue keranjang, moci, hingga jajanan lainnya mulai terpajang di sejumlah toko. Demikian juga pernak-pernik mulai dari lampion, lilin, dekorasi, barongsai hingga Pakaian didominasi Corak merah terlihat mulai dipajang di toko-toko sepanjang jalan di pecinan Kota Semarang tersebut.

Cek Artikel:  Zulhas soal DPR Batal Sahkan Revisi UU Pilkada: Kita Dukung Bunyi Mahasiswa

“Biasanya jauh-jauh hari banyak Penduduk mulai mencari kebutuhan Demi perayaan Tahun Baru Imlek, sehingga Kesempatan ini ditangkap oleh para pedagang di pecinan ini,” kata Yanti, 45, salah seorang pedagang Masakan khas Imlek di pertokoan Gang Baru, Komplek Pecinan, Kota Semarang.

Hal itu juga diungkapkan Liem Kim Han, 56, pedagang kebutuhan Imlek di Jalan Benteng, Kota Semarang, bahwa bagi para pedagang dan pengusaha, setiap jelang perayaan Tahun Baru Imlek merupakan kesempatan mencari keuntungan dengan menjual aneka kebutuhan ini. Bahkan Demi memenuhi kebutuhan dagangan, mereka mendatangkan dari daerah lain seperti, kue keranjang dari Tegal.

Cek Artikel:  Rumah Nihil yang Dimasuki Konten Kreator Horor di Semarang Sudah Dijaminkan ke Bank

“Dulu di sini banyak perajin kue keranjang, tetapi sekarang jarang dan terpaksa mendatangkan dari Tegal. Demikian pernak-pernik dan perhiasan didatangkan dari Surabaya dan Jakarta, bahkan Terdapat yang langsung dari Singapura,” ungkap Liem Kim Han.

Kebanjiran Pesanan

Sementara itu Chandra Wiro Utomo, pengrajin barongsai di Jalan Hiri III Nomor 6 Kelurahan Karangtempel, Semarang Timur, mengaku jelang Tahun Baru Imlek ini Lanjut dibanjiri pesanan barongsai hingga naga, bahkan hingga kini telah masuk pesanan sebanyak 250 unit Demi berbagai ukuran dari berbagai daerah.

Pada momentum Tahun Baru Imlek ini, menurut Chandra Wiro Utomo, merupakan kesempatan bagi pengrajin barongsai Demi mendapatkan rejeki, karena banyaknya pesanan yang datang Enggak hanya dari Kota Semarang, tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia. “Saya adalah generasi ketiga menggarap kerajinan ini, Imlek menjadi kesempatan mendulang rejeki,” tambahnya.

Cek Artikel:  Anggota-Tentara Bentrok di Deli Serdang, Satu Kakek Tewas, Tiga Orang jadi Korban Salah Pukul

Pesanan barongsai dan naga, ungkap Chandra Wiro Utomo, berasal dari berbagai daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatra, dan Kalimantan, bahkan tahun ini meningkat hingga 200% dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, sedangkan harga jual dipatok cukup bervariasi sesuai ukuran dan kehalusan produksi.

“Harga barongsai mulai dari Rp6,5 juta, naga dari Rp9 juta-Rp11 juta, bahkan Terdapat yang Tertentu tahun ini memesan sirip ular sesuai shio,” imbuhnya. (Akhmad Safuan/AS)

Mungkin Anda Menyukai