Toko Naskah banyak tutup, belum tentu karena minat baca menurun

Jakarta (ANTARA) – Di tengah banyaknya toko Naskah yang tutup, Presiden Direktur Big Bad Wolf, Uli Silalahi mengungkapkan bahwa Rupanya peminat dari Naskah di Indonesia Lagi cukup banyak.

“Kalau minat baca menurun kayaknya mesti saya cek Kembali ya. Karena kita lihat dari kemarin animo yang datang, itu cukup banyak,” ungkap Uli Ketika dijumpai di pameran Big Bad Wolf Books ICE BSD, Tangerang Selatan, Jumat.

Menurutnya, Eksis beberapa Elemen yang menyebabkan peminat Naskah Lagi banyak berdatangan ke pameran ini. Misalnya saja di Big Bad Wolf, pengunjung bebas membuka bungkus Naskah dan Menonton isinya.

“Kalau saya bilang (di toko Naskah) mungkin kurang variatif pilihannya. Jadi kalau kita dikasih variatif dengan harga terjangkau, mungkin peminatnya banyak.”

Cek Artikel:  Waduk Cengklik, Indah di Sore Hari

“Lalu kalau di sini kan kalau mau baca ya baca saja. Buka ya buka saja. Nggak apa-apa. Nah kalau kita ngelihat pas kita mau ambil dijaga-jaga, mau buka nggak boleh kan jadi bingung. Apalagi penjaga bukunya kurang Paham Surat keterangan. Tambah bingung Kembali. Jadi kayaknya itu sih,” tambahnya.

Kendati demikian, Uli mengatakan seluruh masyarakat pun juga Lagi perlu sama-sama meningkatkan minat baca di Indonesia terutama pada anak-anak.

Misalnya dengan mengubah pola pikir bahwa membaca Naskah adalah bagian dari gaya hidup. Dengan pola pikir demikian, maka akan semakin banyak masyarakat yang Getol membaca.

“Kepada meningkatkan minat baca, salah satunya kita mengusulkan Kepada disarankan di sekolah-sekolah wajib membaca Naskah. Contohnya seperti di Singapura. Mereka itu masuk di kurikulum. Jadi kalau mau ujian, mereka harus lapor sudah baca Naskah berapa dan jelasin satu-satu. Nggak ditentukan Naskah apa,” terang Uli.

Cek Artikel:  Menpar sebut penyebaran wisatawan Bali belum merata

Di sisi lain, pendiri pameran Naskah Global Big Bad Wolf (BBW) Andrew Yap mengatakan Kepada mengajarkan anak-anak Getol membaca, hal yang harus dilakukan pertama kali adalah memperkenalkan dan membiasakan mereka dengan Naskah.

“Kalau Engkau meletakkan Naskah di hadapan anak-anak, mereka akan Menonton dan tertarik. Jadi Semestinya kita menyadari bahwa Kalau kita memberi makan perut, maka kita juga perlu memberi makan pikiran kita,” kata Andrew.

“Banyak restoran yang Eksis di Indonesia. Tapi toko Naskah? Anda Dapat menghitungnya dengan jari. Harusnya toko Naskah juga banyak. Jadi Semestinya industri ini juga Dapat berubah dengan mindset yang berbeda,” sambungnya.

Tetapi menurut Andrew, Ketika ini minat anak-anak terhadap Naskah juga cukup Berkualitas. Hal ini terbukti di mana area Naskah anak-anak hingga kini menjadi yang terbesar di pameran Big Bad Wolf dan Naskah anak menjadi penjualan nomor satu di pameran Naskah tersebut.

Cek Artikel:  Mobil listrik pilihan Ekonomis perjalanan mudik

Bazar Naskah Global “Big Bad Wolf Books” (BBW) telah hadir di ICE BSD, Tangerang Selatan mulai hari ini hingga 5 Juni mendatang. Pameran itu mulai dibuka sejak pukul 09.00 hingga 24.00 WIB.

Mungkin Anda Menyukai