Fasum Rusak, PJ Wali Kota Bandung Minta Aktivitas Cari Koin Jagat Dihentikan

Fasum Rusak, PJ Wali Kota Bandung Minta Aktivitas Cari Koin Jagat Dihentikan
Ilustrasi kerusakan taman(MI/M Irfan)

BEBERAPA taman di Kota Bandung yang merupakan fasilitas Lumrah (fasum) mengalami kerusakan. Hal ini disebut akibat aktivitas pencarian koin Jagat, taman menjadi Posisi Demi berburu koin oleh pengguna aplikasi.

“Kalau memang merusak fasilitas Lumrah, ya harus dihentikan. Silakan berkreasi Membangun aplikasi, tapi jangan Tiba merusak fasilitas publik. Kalau taman dirusak, susah memperbaikinya,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung A. Koswara, Minggu (12/1).

Koswara menyampaikan kerugian Istimewa berupa kerusakan pada tanaman dan fasilitas taman. Tim penjaga taman, termasuk petugas keamanan taman Maju berupaya memperbaiki kerusakan yang terjadi. Dia menambahkan, pengembang aplikasi tersebut juga Tak meminta izin kepada Pemkot Bandung dalam menggelar kegiatan mencari koin.

Cek Artikel:  BKPSDM Cianjur Sebarkan Surat Edaran Independenitas ASN ke Perangkat Daerah

“Kami Tak pernah menerima permohonan izin. Jadi, nanti akan ditindaklanjuti oleh Kadiskominfo. Kalau memang Tak boleh, ya akan dilarang,” ucapnya.

Ia menyarankan agar aktivitas seperti berburu koin diarahkan ke Posisi lain yang Tak merusak fasilitas publik, seperti lapangan atau tempat tertutup lainnya dan berharap aplikasi serupa dapat memberikan nilai edukasi kepada masyarakat bukan malah merusak fasilitas publik.

“Kalau Mau Membangun aplikasi berbasis poin, sebaiknya dikaitkan dengan kegiatan positif seperti membersihkan sampah atau menabung botol plastik di bank sampah. Itu lebih mendidik dan memberikan Pengaruh positif bagi masyarakat,” ungkapnya.

Cek Artikel:  Ketua Lazim PPP Ajak Kader Dukung Total Kekasih Nurhayati-Muslim di Pilkada Kota Tasikmalaya

Sementara itu, Plt Kabid Pertamanan dan Dekorasi Kota DPKP Bandung Yuli Eka Dianti mengungkapkan sejumlah taman kota seperti Taman Sukajadi, Maluku, Tegalega, Pet Park, Taman Panda, dan Taman Balai Kota mengalami kerusakan cukup parah akibat aktivitas pencarian koin.

“Tanaman diinjak-injak, Dasar di Taman Tegalega dilepas, bahkan Eksis yang Tiba menggali tanah. Padahal kami sudah susah payah merawat taman-taman ini,” ujar Yuli.

Ia pun menyebut DPKP telah mencoba menghubungi pengembang aplikasi tersebut. “Mereka baru merespons kemarin dan menyampaikan akan mengimbau penggunanya agar Tak merusak fasilitas publik. Mereka juga meminta waktu Demi berdiskusi lebih lanjut dengan DPKP.”

Cek Artikel:  Kerusakan Irigasi akibat Bencana di Cianjur Berdampak Terhadap Lahan Pertanian

Sebagai informasi, aplikasi pencari harta karun bernama Jagat ini memberikan hadiah Demi para penggunanya yang Pandai menemukan koin Demi kemudian Pandai ditukar dengan hadiah senilai Rp300 ribu Tiba Rp100 juta.(M-2)

Mungkin Anda Menyukai