Penyakit Mulut dan Kuku Menjangkiti Puluhan Sapi di Cianjur, Vaksinasi Digencarkan

Penyakit Mulut dan Kuku Menjangkiti Puluhan Sapi di Cianjur, Vaksinasi Digencarkan
Tim kesehatan DPKHP Kabupaten Cianjur melakukan vaksinasi kepada hewan ternak Buat mencegah penyebaran PMK yang kasusnya sudah mulai terjadi di Distrik itu.(Benny Bastiandy/MI)

PENYAKIT mulut dan kuku (PMK) menjangkiti puluhan ekor sapi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Merespons hal itu, Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan (DPKHP) gencar memberikan vaksinasi. 

Jabatan Fungsional Medik Veteriner Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Cianjur Kharisudin, menyebutkan jumlah hewan ternak yang terpapar PMK hingga Begitu ini dilaporkan sebanyak 57 ekor. Upaya penanganan dilakukan dengan Metode pengobatan yang dilaksanakan tim kesehatan DPKHP Kabupaten Cianjur.

“Berdasarkan laporan Kolega-Kolega di lapangan, sudah Terdapat Intervensi kasus PMK di Cianjur. Begitu ini sedang dalam proses pengobatan. Sementara ini yang dilaporkan Terdapat 57 ekor,” kata Kharisudin, Kamis (9/1). 

Cek Artikel:  Soal Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang, Jokowi: Sekalian Penduduk Sama di Mata Hukum

Hewan ternak yang terpapar PMK tersebar di berbagai kecamatan. Dia menegaskan perlu upaya pencegahan lebih intensif agar virusnya tak menyebar ke hewan lainnya.

“Begitu ini kami di lapangan sedang menggencarkan pemberian vaksinasi sekaligus disinfeksi agar tak menyebar ke yang lain sebagai bentuk pencegahan,” sebut dia.

Penanganan pengobatan hewan yang terpapar PMK dilakukan sesuai standar operasional Mekanisme. Kharisudin juga meminta kerja sama dari para pelaku usaha agar mematuhi berbagai imbauan dari pemerintah.

“Di antaranya, kami mengimbau para pelaku usaha Buat sementara waktu Bukan mendatangkan ternak dari luar daerah. Terutama dari daerah-daerah yang sudah lebih dulu terjadi kasus penyebaran PMK,” tegasnya.

Cek Artikel:  Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi Melanda di Sejumlah Perairan Indonesia

Upaya pencegahan lain agar kasus PMK tak meluas, sebut Kharisudin, yakni dengan gencar menyosialisasikan dan mengedukasi para peternak. Sehingga, ke depan diharapkan terjalin satu persepsi agar Pandai menangkal penyebaran kasus PMK.

“Kami juga melakukan koordinasi dengan tim Puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan) Buat kewaspadaan Awal sekaligus melakukan deteksi Awal. Sehingga, kita dapat melakukan penanganan sejak Awal,” pungkasnya. (H-3)

Mungkin Anda Menyukai